Ponselku berisik
Namamu terus mengusik
Setiap hari kau pakai membidik
Tangkai mawar yang menolak dipetik
Seberdarah apa pun kau mencoba
Pilarku tak goyah
Bahkan mustahil akan pernah
Layaknya burung sakit yang mengutuk putus asa
Kau memikirkan cara membuatku tertawa
Sementara dia terus mengenang caramu membuatnya terluka
Atas segenggam dendam yang dia pelihara
Akulah yang akan menagihnya
