[PUISI] Tanda Tanya Jiwa

Akankah pikiranku tersesat?

Cinta katamu?
Dusta apalagi yang kau buat
Bagaimana bisa seorang pengkhianat bertutur demikian?
Terdengar menggelikan

Siapa yang memulai kerumitan ini?
Perempuan pemimpi itu, bukan?
Kau terjerat pesonanya
Kau agungkan namanya
Kau puja ia terlalu tinggi
Kau melepasku

Nyatanya sang perempuan pemimpi terlampau cerdik
Ia gerogoti batinmu
Ia rebut gemerlap duniamu
Ia jadikan dirinya korban
Ia menjerumuskanmu dalam kubangan kotor

Kau keliru,
Aku sama sekali tak mengucap syukur
Lukaku jauh lebih mengerikan

Kau terbangun
Komat-kamit memintaku kembali
Kau takkan berulah lagi, pekikmu

Tatapan nanar penuh iba
Aku biarkan
Aku diamkan

Kau pengkhianat
Kepercayaanku kau hancurkan
Dan sekarang kau menghadapkanku pada sebuah pilihan;

"Lara, menikahlah denganku atau tak ada lagi kebahagiaan yang mampu kau miliki. Kau penjagaku."

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rievy Putri Photo Writer Rievy Putri

Berbagi sudut pandang dalam memaknai aksara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya