[PUISI] Meramu Rasa

Terlambat sadar rasa saat tak tahu cara kembali

Ia tak tahu cara menempatkan rasa
Meski seharusnya jiwa yang menampakkannya
Ia payah dalam memperlihatkannya
Pikirnya jiwalah yang meramu rasa, nyatanya tidak

Ia terlalu percaya akan itu
Sampai terbiasa dengan istilah meramu
Sampai tak ada rasa murni sebab terbunuh
Sampai tak henti menyalahinya tanpa ampun

Racik yang dibuat tak pernah gagal untuk sekitar
Racik yang digunakan pun memberi senyum alam
Namun racik yang terpancar tak mencerminkan ia
Ia kalah, sebab tak tahu bagaimana meramu rasa tanpa meracik

Harapku ia bisa tenang
Harapku ia bisa sadar
Harapku ia bisa bertahan, dan
Harapku ia bisa berdamai

Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ririn Marlina Triswanto Photo Writer Ririn Marlina Triswanto

Tulisan yang ditulisnya sejalan dengan hari-harinya. Kamu bisa kunjungi akun instagramnya di @ririnmarlinat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya