[PUISI] Melawan Kelancungan

Kuduk menari menikmati jamal buana

Beserta dinginnya, jamal buana menyusuri helai-helai busana

Di sela renik lawai yang derji telah sulam

Menjamah selerang, perisai anugerah Tuhan

Kuduk menari menikmati jamal buana

Berdendang bersamanya 

Memandang-mandangnya, mengindahkannya 

Meraba-rabanya, menghirupnya dalam-dalam

Yang sejatinya cendala, bersarung adiwarna

Menggiring terus dan terus ke kiri

Segelintir sadar tersapu arus gairah beraroma anyir

Hati berjerih payah mengibar tabir

Melintangi anyir, agar dibarui wangi anyelir

Lamun deras arus gairah, kukuh menyingkap kibaran tabir

Entah tabir yang lemah

Atau begitu derasnya arus gairah 

Atau jamal buana yang luar biasa indah

"Aku ingin kembali, dan menjadi baik di hadapan Tuhan"

Hati dan lidah berenang melawan

Tapi raga hanya mengalir dan menari bersama kelancungan eloknya buana 

 

"Aku ingin menjadi baik di hadapan Tuhan"

Baca Juga: [PUISI] Tangis Kemenangan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rommy Putra Viantoro Photo Writer Rommy Putra Viantoro

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya