[PUISI] Melawan Kelancungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beserta dinginnya, jamal buana menyusuri helai-helai busana
Di sela renik lawai yang derji telah sulam
Menjamah selerang, perisai anugerah Tuhan
Kuduk menari menikmati jamal buana
Berdendang bersamanya
Memandang-mandangnya, mengindahkannya
Meraba-rabanya, menghirupnya dalam-dalam
Yang sejatinya cendala, bersarung adiwarna
Menggiring terus dan terus ke kiri
Segelintir sadar tersapu arus gairah beraroma anyir
Hati berjerih payah mengibar tabir
Melintangi anyir, agar dibarui wangi anyelir
Lamun deras arus gairah, kukuh menyingkap kibaran tabir
Entah tabir yang lemah
Atau begitu derasnya arus gairah
Atau jamal buana yang luar biasa indah
"Aku ingin kembali, dan menjadi baik di hadapan Tuhan"
Hati dan lidah berenang melawan
Tapi raga hanya mengalir dan menari bersama kelancungan eloknya buana
"Aku ingin menjadi baik di hadapan Tuhan"
Baca Juga: [PUISI] Tangis Kemenangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.