[PUISI] Resolusi Buruh Tani

Karena resolusi tak jarang hanya milik mereka yang berdasi

Pernahkah Tuan merasa?
Jika terompet yang saling bersautan
Serta lagu yang tak hentinya Tuan dendangkan
Di telingaku terdengar seakan genderang perang

Ya, sudah waktunya untuk bertempur
Penuhi tuntutan hingga keringat penuh lumpur
Untuk si kecil yang merengek minta bubur
Tak jarang pula, bini  malah minta kabur

Begitulah nasib kami
Si buruh yang melekat pada kaum tani
Sungguh tiada banyak resolusi yang kami miliki
Hanya ingin, segala kebutuhan tercukupi

Tuan, kuharap engkau maklum dengan tulisan ini
Kami bukan pujangga maupun sekelas menteri
Yang lihai menggunakan bahasa tinggi
Bahkan tak terjangkau walau sudah kami daki

Oh ya, jika Tuan bersedia
Titipkan salam ini untuk Bapak Ibu di singgasana
Tak cukupkah mulut manis itu terus berbusa?
Padahal banyak janji yang kerap sekadar wacana

 

Semarang, 4 Januari 2019

Ruli Rukmana Sakti

Baca Juga: [Puisi] Ratapan Sinta pada Pertiwi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ruli Rukmana Sakti Photo Writer Ruli Rukmana Sakti

Quid Leges Sine Moribus.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya