[PUISI] Resolusi Buruh Tani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Tuan merasa?
Jika terompet yang saling bersautan
Serta lagu yang tak hentinya Tuan dendangkan
Di telingaku terdengar seakan genderang perang
Ya, sudah waktunya untuk bertempur
Penuhi tuntutan hingga keringat penuh lumpur
Untuk si kecil yang merengek minta bubur
Tak jarang pula, bini malah minta kabur
Begitulah nasib kami
Si buruh yang melekat pada kaum tani
Sungguh tiada banyak resolusi yang kami miliki
Hanya ingin, segala kebutuhan tercukupi
Tuan, kuharap engkau maklum dengan tulisan ini
Kami bukan pujangga maupun sekelas menteri
Yang lihai menggunakan bahasa tinggi
Bahkan tak terjangkau walau sudah kami daki
Oh ya, jika Tuan bersedia
Titipkan salam ini untuk Bapak Ibu di singgasana
Tak cukupkah mulut manis itu terus berbusa?
Padahal banyak janji yang kerap sekadar wacana
Semarang, 4 Januari 2019
Ruli Rukmana Sakti
Baca Juga: [Puisi] Ratapan Sinta pada Pertiwi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.