[PUISI] Selembar Kertas Kuning

Aku tak terbiasa dengan diammu
Aku tak terbiasa dengan tatapan dinginmu itu
Ya, kau telah berubah
Kau tak lagi sama seperti yang ku kenal dulu

Begitukah pemikiranku? 
Tidak, akulah yang salah
Ya, aku hanya tak mau mengakuinya
Kala kebodohanku telah merubahmu

Aku terlalu asyik dengan duniaku
Hingga aku melupakanmu
Aku terlalu berambisi mengejar mimpiku
Hingga aku mengabaikanmu

Ya, aku hanya terlambat menyadarinya
Seandainya saja aku mengambil langkah cepat sebelum kamu memutuskan
Aku pasti tak akan melepaskan kepergianmu
Ya, hanya ada selembar kertas kuning sebagai saksi permohonan pisahmu

Baca Juga: [PUISI] Surat untuk Bapak