[PUISI] Pulasara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tatkala hari itu mataku memerah
Menahan tiap irisan tawa
Dan senandung kata
Manis menurut mereka
Namun miris bagi perasa
Sang Perasa
Hanya diam, berkutat di pojok sengsara
Namun merah sengaja tak dapat menahan
Rasa kian meledak bersama degup yang melekat
Hatiku hancur namun tak ada rasa
Sudah lama indra lain beristighfar, menyebut namaNya
Tahan badai ucapan, renungku
Terima kilatan petir sindir
Beramu senandung kalbu
Menahan cibir
Taukah kau "Sang Perasa"
Itu aku yang sedang merasa
Syelvy, Malang
Baca Juga: [PUISI] Hantu Tidur
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.