[PUISI] Buntu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bisikan batin bersahutan
Kepala teringin meledak
Rungu rasanya ingin tuli
Tangan teringin menampar
Hingga tangisan pun terealisasikan
Buat apa mengadu jika berakhir gaduh?
Bukankah lebih baik bungkam tanpa banyak cakap
Bukankah memang lebih enak duduk sorangan,
Menyeruput pekatnya seduhan kopi hitam
Ditemankan asap rokok batangan
Tuhan
Mana kompas yang Kau janjikan?
Sudahkah tidak ada sayang?
Sudahkah Kau ganti haha menjadi huhu?
Mana kunci jawaban yang Kau janjikan, Tuhan?
Baca Juga: [PUISI] Mari Tukar Tawa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.