[PUISI] Temaram Kelam 

Selalu ada tidak cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan

Sengaja meniadakan rasa adalah caraku melupakanmu

Senyum manismu menghiasi linimasa beranda

Wajah cantikmu menyegarkan ingatan yang telah usang

Ingin rasanya memberanikan diri untuk menyapa

Saling bertukar kabar meski hanya sekadarnya

 

Namun kutemukan hal yang mengganjal

Kini, kau tak lagi sendiri

Laki-laki itu sangat erat menggenggam tanganmu

Seperti keinginanku dulu untuk memilikimu

Namun sayang, bukan aku yang ditakdirkan untuk itu

 

Dengan segala yang kau miliki, laki-laki itu pantas mendapatkan hatimu

Bahkan yang segalanya dia miliki, itu sangat layak untuk kau nikmati

Dan kini aku akan menjadi orang terakhir yang mendoakan kebahagianmu

Sebab dia menjadi yang pertama untuk membahagiakanmu

 

Selamat menempuh hidup yang baru

Biarkan aku menemukan bahagiaku sendiri

Meski itu perih yang berasal dari jahitan sedih usai kau dipinang

Baca Juga: [PUISI] Maaf dan Selamat Tinggal

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Jurnalis Liverpool Photo Writer Jurnalis Liverpool

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Multimedia semester 7 yang menyukai dunia jurnalistik dan sudah menerbitkan belasan ribu berita di platform media online lain. Serta hobi traveling dan menulis puisi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya