[PUISI] Temaram Kelam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sengaja meniadakan rasa adalah caraku melupakanmu
Senyum manismu menghiasi linimasa beranda
Wajah cantikmu menyegarkan ingatan yang telah usang
Ingin rasanya memberanikan diri untuk menyapa
Saling bertukar kabar meski hanya sekadarnya
Namun kutemukan hal yang mengganjal
Kini, kau tak lagi sendiri
Laki-laki itu sangat erat menggenggam tanganmu
Seperti keinginanku dulu untuk memilikimu
Namun sayang, bukan aku yang ditakdirkan untuk itu
Dengan segala yang kau miliki, laki-laki itu pantas mendapatkan hatimu
Bahkan yang segalanya dia miliki, itu sangat layak untuk kau nikmati
Dan kini aku akan menjadi orang terakhir yang mendoakan kebahagianmu
Sebab dia menjadi yang pertama untuk membahagiakanmu
Selamat menempuh hidup yang baru
Biarkan aku menemukan bahagiaku sendiri
Meski itu perih yang berasal dari jahitan sedih usai kau dipinang
Baca Juga: [PUISI] Maaf dan Selamat Tinggal
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.