[PUISI] Semadiku di Pangkuan Malam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angin membangun pengembaraan dari tanah seluruh
Membelah sunyi semadiku tak berkeruh
Menuju kabut yang memagut raut kalut
Adakah sisa kidungku di ujung was-was
Meregang dikekang halang
Takzimku teruntuk penguasa tepian
Si perangkul asa dan rasa
Aku lestari diam kelam di Pangkuan Malam
Kala detak nadi membawa arus langkahku
Siapa yang terikat?
Memori lalu itu berputar mengelilingi Kelu
Tapi tak memikat
Aku berseteru karena cerita
Buaian angin yang membelai surai-surai
Sedang aku merenung murung
Akankah panjatanku terkurung?
Tidakkah lantunanku tak bertepi
Menyisir sekadar tak rapi
Gelap diam, jalan muram, aku menggumam
Akankah penguasa tepian menjadi saksi
Bahwa angin sudah Sudi
Melebur bersama ceritaku jadi satu
Mengembara menuju 7 penjuru
Memburu
Bersama semadiku di pangkuan malam
Baca Juga: [PUISI] Secarik Puisi di Musim Kemarau
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.