[PUISI] Pelengkap Kisah yang Patah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tujuh hari lebih hatiku menolak pulih
Menikmati sesal dan mengoyak jutaan perih
Semestaku gelap, bahagiaku terasa tersapu bersih
Kucoba puluhan kali berdiri hingga tertatih-tatih
Meski duka kemarin masih saja menyisakan puing-puing sedih
Kabarmu tak lagi ingin kujadikan penenang
Kucincang habis seluruh rindu dan kenang yang mencoba datang
Hatiku wajib sembuh meski sempat tersesat tak bisa pulang
Aku lelah terlihat lemah bahkan sebelum sempat maju berperang
Biarlah titik-titik rumpang itu membuka jalanku agar lebih cemerlang
Jangan tanyakan bagaimana ku mencoba ikhlas
Sebelumnya ku juga pernah meminta Tuhan agar kau dibalas
Bukankah balas-membalas adalah jalan agar semuanya terasa impas?
Meski kusadari bahwa baik tak pernah pantas bersanding dengan kata culas
Biarlah semuanya memukulku begitu keras hingga aku tak lagi jatuh memelas
Akan kumudahkan langkahmu membuatku musnah
Aku akan menjauh bersama jutaan harap yang berakhir punah
Bersama ribuan kisah bahagia yang sempat merekah
Kutitipkan doa baikku pada setiap langkah
Semoga kau selalu bahagia tanpa aku sebagai pelengkap kisah
Baca Juga: [PUISI] Kenangan Terindahmu Masih Tetap Aku
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.