Bagi kamu yang selama ini lebih sering membaca novel-novel tanah air, coba deh kelaur dari comfort zone dan menikmati novel dari latar budaya yang berbeda. Bukan pula budaya pop Barat yang biasanya kamu kenal lewat film, tetapi budaya Timur Tengah yang benar-benar berbeda dengan apa yang biasa kita tahu.
Tak hanya plot ceritanya yang haru, wawasan yang disuguhkan pun bisa membuka mata dan hati pembacanya. Yuk, langsung simak enam rekomendasi novel berlatar budaya Timur Tengah berikut.
Khaled Hosseini sebelumnya dikenal luas lewat novel debutnya yang berjudul 'The Kite Runner'. Tak lama berselang ia merilis 'A Thousand Splendid Suns', kali ini dengan dua tokoh utama perempuan yang berbeda nasib tetapi tak sengaja berpapasan pada suatu waktu.
Lewat sudut pandang Laila dan Mariam, pembaca diajak untuk mengenal pergeseran sosial dan politik di Afghanistan sebelum dan sesudah Taliban mengambil alih roda pemerintahan di sana. Masih sama dengan novel debutnya, Hosseini kembali mengulik konflik antar etnis yang ada di Afghanistan lewat dua etnis lain selain Hazara dan Afghan.
Masih dengan tokoh utama perempuan, kali ini Etaf Rum memperkenalkan pembaca dengan warga Palestina dari dua generasi yang tinggal di Amerika Serikat. Perempuan pertama adalah Isra yang pindah ke Amerika Serikat karena suaminya. Keluarganya yang masih memegang erat budaya Arab membatasi gerak-geriknya dan yang bisa ia lakukan hanyalah mengikuti apa yang sudah digariskan untuknya.
Sementara itu, belasan tahun di masa depan, putri Isra yang bernama Deya ternyata masih harus menghadapi budaya perjodohan dan pembatasan edukasi untuk perempuan oleh neneknya. Saat Deya dihadapkan pada pilihan sulit, ia pun mencoba mengulik rahasia dan kehidupan ibunya yang sudah meninggal.
Berlatar tahun 2007, seorang gadis kecil bernama Rahima menjelma menjadi seorang bascha posh untuk membantu ekonomi keluarganya. Rahima merasakan kemudahan dan kenyamanan saat itu. Namun, saat orang tuanya terlilit utang, ia pun dipaksa menikahi seorang pria kaya raya yang usianya jauh di atasnya.
Saat Rahima mulai putus asa dengan masa depannya, ia teringat kisah tentang nenek buyutnya yang bernama Shekiba. Seorang perempuan yang sempat menjadi salah satu pengawal wanita di Kerajaan khusus untuk menjaga harem para selir raja. Novel ini menjadi salah satu novel terbaik Nadia Hashimi yang wajib dibaca.
Novel grafis ini sempat dilarang terbit di negara asalnya, Iran. Ditulis oleh Marjane Satrapi, novel ini sebenarnya semi-biografi pengalamannya saat kecil. Saat itu Iran mengalami Revolusi Islam yang mengubah banyak hal di sana. Ia pun diungsikan ke Austria oleh orang tuanya dengan alasan keamanan. Novel ini berhasil menggambarkan kegetiran dan ketegangan yang pernah terjadi di Iran saat itu.
Novel ini juga telah diadaptasi dalam bentuk film animasi.
Berlatar Kekaisaran Ottoman di tahun 1540an, seorang anak muda bernama Jahar tiba di Istanbul untuk bekerja menjadi pengasuh binatang peliharaan Kerajaan. Tak hanya bersahabat dengan beberapa hewan, di sana ia juga berkawan dengan salah satu putri raja bernama Putri Mihrimah yang seusianya.
Berkat kerja bagusnya, ia ditunjuk menjadi salah satu petugas penting dalam proyek pembangunan dua masjid kembar. Namun, lewat tugas itulah ia mendapatkan masalah dan musuh baru. Kesetiaannya pada kerajaan pun diuji. Novel ini mengangkat isu hierarki sosial dan sejarah penting yang menarik untuk diikuti.
Novel ini adalah sebuah memoar yang ditulis pria Yahudi bernama Edgar Keret yang tinggal di Israel. Kisah ini berlatar tujuh tahun di antara kelahiran anak pertamanya dan kematian Ayahnya yang menderita kanker. Tanpa sugarcoating, ia menceritakan apa saja yang ia lihat dan alami di negara yang sering disebut dalam sejarah sebagai pihak antagonis. Penuh humor dan gurauan sarkastik, novel ini layak dibaca untuk menambah wawasanmu tentang konflik berkepanjangan di Israel dan Palestina.
Membaca keenam novel di atas akan membuka wawasanmu lebih luas tentang kehidupan di Timur Tengah. Ceritanya seru dan menggugah emosi semua, nih. Wajib jadi bacaan akhir pekan, ya!