[PROSA] Harap dalam Ratap
Di balik ratapan masih terbesit banyak harapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai hal yang sudah dilakukan tak kian menghasilkan. Harapan-harapan yang selalu dipanjatkan tak lekas jadi kenyataan Sampai rasa lelah sudah mengakar kuat menguasai pikiran. Banyak beban dan ekspektasi yang lama sekali ditangguhkan. “Ah, kapan waktu yang indah itu datang?” ujarmu dalam hati sembari merenung menatap langit-langit kamar dengan tatapan yang kosong. Lalu, sesekali memiringkan badan dan tanpa sadar air mata jatuh di lantai kamar.
Dewasa memang tak semudah yang kamu kira sebelumnya. Tapi percayalah bahwa dewasa tak serumit yang kamu khawatirkan juga. Perjalanan menuju dewasa memang tak semulus yang kamu rencanakan, tetapi pasti pada akhirnya semua akan seindah yang kamu bayangkan. Asalkan kamu percaya dengan itu semua dengan memperkuat doa juga usaha.
Editor’s picks
Kelelahan yang sedang kamu rasakan sekarang itu hal yang wajar dalam proses pendewasaan. Memang sangat sulit untuk dijalani. Sebab, kamu harus mengontrol hal-hal negatif yang selalu menyerang pikiran dan mendengarkan omongan orang-orang yang tak mengenakkan serta dipaksa untuk berjuang menggapai mimpi dengan semangat yang kadang datang kadang pergi.
Daripada membuang-buang waktu lagi untuk meratapi lebih baik kembali melanjutkan hidup ini, sekarang sudahi meratapinya! Berhenti meratapi keadaan dan perasaan. Waktu berhargamu akan terasa sia-sia bila hanya meratapi itu semua. Kalau penat, istirahat. Hentikan semua aktivitasmu sebentar, lalu berpergian atau sekadar mencari hiburan. Setelah itu, harus lanjut jalan lagi dan rangkai kembali semua harapan yang sebelumnya pudar.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.