5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa Timur

Ada yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia

Tertarik berkelana ke negara-negara eks Soviet (Asia Tengah dan Eropa Timur)? Sambil menabung dan menyiapkan diri, bolehlah mencicil dulu dengan menjelajahi jagat sastra mereka. Tergolong salah satu region yang kurang terekspos, mencari keberadaan novel mereka memang perlu usaha ekstra. Maklum secara komersial, novel-novel dari region ini memang kurang menjanjikan. Bukannya bicara percintaan dan healing fiction yang sedang digemari pembaca, genre yang mendominasi justru satire dan tragedi. 

Untuk membantu usahamu, berikut sudah ada lima penulis rekomendasi untuk kenalan dengan sastra Asia Tengah dan Eropa Timur. Catat dan kamu bisa buru novel mereka mulai sekarang.

1. Hamid Ismailov, penulis Uzbekistan yang kini jadi eksil di Inggris

5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa TimurThe Devil's Dance (instagram.com/tiltedaxisbooks)

Sosok pertama yang bisa kamu ulik untuk kenalan dengan Asia Tengah adalah Hamid Ismailov. Ia adalah pria beretnik Uzbekistan yang lahir pada era Soviet dan sudah aktif menulis fiksi dan puisi sejak 1980-an. Namun, tulisan-tulisannya itu yang membuatnya harus berurusan dengan aparat setempat.

Ia akhirnya memilih eksil ke Inggris sejak 1992. Sejak itu pula, beberapa karyanya mulai dilirik penerbit internasional. Kini, beberapa novelnya sudah terbit dalam bahasa Inggris, seperti The Devil's Dance, The Dead Lake, The Underground, Strangers and the Bees, dan yang terbaru Manaschi. Mayoritas novelnya berlatarkan Asia Tengah, terutama Kirgizstan yang merupakan tempatnya lahir dan besar sebelum jadi penerima hak suaka.

2. Andrey Kurkov, maestro satire dari Ukraina

5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa Timurnovel Grey Bees (instagram.com/deepvellum)

Penggemar novel satire dan tragikomedi (tragicomedy), jangan lewatkan kesempatan berkenalan dengan Andrey Kurkov, deh. Sudah banyak novelnya yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Kebanyakan karyanya berlatarkan Ukraina dan segala permasalahan sosial politiknya, mulai dari era peralihan dari negara komunis menjadi kapitalis hingga invasi Rusia.

Ia paling dikenal lewat Death and the Penguin dan Grey Bees. Namun, kamu bisa juga coba beberapa judul lain, seperti The Milkman in the Night dan The Gardener from Ochakov. Jika menikmati karya Kurkov, boleh juga cek rekan sejawatnya yang bernama Serhiy Zhadan.

Baca Juga: 5 Pentingnya Punya Gaya Tulisan Autentik bagi Penulis

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

3. Nana Ekvtimishvili, sutradara yang juga penulis asal Republik Georgia

5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa TimurThe Pear Field (instagram.com/peirenepress)

Harus diakui mencari novel berlatarkan Georgia bukan hal mudah. Opsinya cukup terbatas, terutama dalam versi terjemahan. Namun, kamu bisa mulai berkenalan dengan negara pecahan Soviet itu lewat sosok bernama Nana Ekvtimishvili. Selain menulis, ia juga seorang sutradara. Ekvtimishvili dikenal lewat film In Bloom (2013) dan My Happy Family (2017) yang dapat rekognisi internasional. Novel debutnya, The Pear Field, bahkan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. 

4. Baqytgul Sarmekova, penulis muda Kazakhstan yang karyanya merambah pembaca internasional

5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa TimurTo Hell With Poets (instagram.com/tiltedaxisbooks)

Baqytgul Sarmekova bisa jadi referensimu saat mencari penulis asal Asia Tengah. Lahir dan besar di Kazakhstan, Sarmekova berhasil menembus pasar internasional saat kumpulan cerpennya dibeli hak edar dan translasinya oleh salah satu penerbit asal Inggris. Sama seperti beberapa penulis lain dari region ini, Sarmekova juga mengadopsi genre tragikomedi dan menyinggung transisi sosial-politik setelah jatuhnya sistem sosialis. Bedanya sebagai perempuan, ia cukup peka soal kultur patriarki yang jelas berdampak pada hidupnya. 

5. Nora Ikstena punya karya novel Eropa Timur dengan perspektif feminisme

5 Penulis yang Jelajahi Sastra Asia Tengah dan Eropa TimurAir Susu Ibu (instagram.com/penerbitspring)

Jika ingin mengulik lebih jauh perspektif perempuan, penulis Latvia Nora Ikstena bisa jadi opsi. Ia dikenal luas setelah novelnya, Soviet Milk, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Disusul ada The Man in a Blue Raincoat dan Life Stories. Soviet Milk sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul Air Susu Ibu. Jika suka cerita-cerita feminis seperti ini, coba juga buku-bukunya Alina Bronsky. Sama dengan Ikstena, Bronsky juga sering bikin cerita dengan lakon perempuan. 

Region yang terlupakan mungkin julukan yang tepat buat Asia Tengah dan Eropa Timur. Padahal, mereka punya kekayaan sejarah dan keunikan kultur yang sayang jika diabaikan begitu saja. Bila ada rezeki, boleh apresiasi dan dukung karya para penulis dari region ini dengan beli buku orisinal mereka.

Baca Juga: 6 Cara Mudah untuk Menjalin Pertemanan dengan Sesama Penulis 

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya