3 Fakta Nasi Kobel Khas Sampang, Makanan Bekal Nelayan Berlayar!

Masyarakat pesisir memasak dan menjual nasi kobel memang mulanya diperuntukkan sebagai makanan atau bekal nelayan berlayar mencari ikan di laut. Makanya, nasi kobel ini biasanya dihidangkan dan dinikmati kelezatannya saat malam, tepatnya dini hari ketika nelayan sudah turun. 

Selain sebagai hidangan populer untuk kalangan nelayan setelah berlayar (toron majheng), nasi kobel juga dijadikan bekal dan dimakan saat sedang di tengah lautan. 

Nasi kobel disajikan dengan lauk sederhana seperti telur bulat, tahu kuah santan, ikan cakalang dan seafood seperti cumi dan udang. Kesannya kuliner ini sama saja dengan hidangan nasi putih pada umumnya. Tapi yang membuat berbeda, nasi kobel dilengkapi dengan parutan kelapa goreng.

Orang Madura menyebut parutan kelapa goreng dengan sebutan sambhel. Selain itu, untuk meningkatkan level kelezatannya, penjual lupa menambahkan sambal khas Madura pada tiap sajiannya.

Seiring berkembangnya zaman dan banyaknya masyarakat yang menyukai sajian nasi kobel, pada akhirnya makanan khas Madura ini tidak hanya dijual untuk kalangan nelayan saja tetapi penikmat kuliner pada umumnya. Tak heran, kalau sekarang sudah banyak food vlogger yang ramai-ramai mencicipi kelezatan nasi kobel khas Sampang. 

Sekarang, penjual nasi kobel ada di mana-mana. Tidak hanya di dekat pesisir tetapi sepanjang pinggiran jalan, bahkan cafe dan resto sudah tersedia. Apalagi harganya yang murah meriah, membuat makanan ini banyak dicari untuk sarapan hingga makan malam. 

Harga nasi kobel mulai dari Rp8.000 saja. Namun untuk tambahan lauk seperti cumi harganya lebih mahal bisa mencapai Rp20.000-an. Terjangkau sekali bukan? Untukmu yang sedang ke Madura dan doyan mencicipi kuliner baru, wajib mencoba nasi kobel.