Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi manisan pala basah (commons.wikimedia.org/Midori)

Pala merupakan rempah-rempah bernilai ekonomis tinggi. Tak hanya bijinya yang dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan obat herbal, buahnya pun dapat diolah menjadi makanan seperti manisan, selai, bahkan sirup. Di beberapa daerah, manisan buah pala menjadi salah satu oleh-oleh andalan. 

Daging buah pala terkenal memiliki rasa yang sepat, tapi dengan pengolahan yang baik maka dapat menjadi produk dengan bernilai ekonomis. Nah, ingin tahu lebih lanjut terkait manisan pala? Artikel ini mengulas serba-serbi menarik manisan pala. Baca sampai habis, ya!

1. Manisan pala dibuat untuk menanggulangi limbah pala

ilustrasi pala segar (pixabay.com/Nandhu Kumar)

Telah sejak lama biji pala dimanfaatkan untuk menjadi bumbu masakan hingga pengobatan tradisional. Mulanya, setelah biji dan fuli pala diambil, daging buah pala dibuang, dan berujung menjadi limbah. Apalagi daging buah pala punya rasa yang sepat.

Supaya tidak terus-menerus jadi limbah, akhirnya, buah pala diolah menjadi olahan makanan seperti manisan pala. Beberapa daerah penghasil manisan pala adalah Purwakarta, Aceh, hingga Tidore.

2. Perendaman air garam untuk mengurangi rasa sepat

ilustrasi manisan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Sebelum mengolah buah pala menjadi manisan, buah pala direndam dulu dengan air garam atau kapur. Buah pala direndam di dalam air garam atau kapur setidaknya 12 jam hingga ada yang direndam sampai 3 hari. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa sepat dan menjadi pengawet alami.

3. Manisan buah pala kering yang sering jadi buah tangan

ilustrasi manisan pala kering (unsplash.com/Yana Gorbunova)

Terdapat dua jenis manisan pala yaitu manisan pala kering dan basah. Untuk membuat manisan buah pala kering, daging buah pala direndam air garam atau air kapur terlebih dahulu. Selanjutnya, daging buah pala dicuci hingga bersih kemudian diiris tipis-tipis. Irisan buah pala tersebut kemudian direndam di larutan air gula selama 1-3 hari. Setelah itu, buah pala tersebut dijemur hingga kering lalu manisan yang sudah kering ditaburi gula lagi. Manisan buah pala kering siap dikemas.

4. Manisan buah pala basah yang segar

ilustrasi manisan pala (commons.wikimedia.org/Midori)

Selain manisan pala kering, ada juga manisan pala basah. Untuk membuat manisan pala basah, buah pala dibelah dulu menjadi dua bagian kemudian direndam dalam air garam. Setelah itu, kupas kulit pala dan cuci buah pala agar tidak berasa asin.

Buah pala tersebut kemudian direndam di larutan air gula selama semalam. Proses ini dilakukan dua kali untuk mendapatkan rasa manis yang merasuk sampai ke dalam buah pala. Saring manisan buah pala dan manisan buah pala siap disajikan.

5. Aroma khas pala menambah sensasi ketika memakannya

ilustrasi buah pala (pexels.com/Sara Coppini)

Rasa manisan pala didominasi rasa manis dan asam yang khas. Aroma pala yang khas dan teksturnya yang crunchy menambah sensasi unik ketika memakannya. Selain nikmat, buah pala sendiri mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A, E, C, zat besi, zinc, dan fosfor. Buah pala juga dapat membantu mengurangi insomnia dan meningkatkan suasana hati.

Manisan buah pala kering bisa langsung dimakan sebagai kudapan, sedangkan manisan buah pala basah dapat juga langsung dimakan atau dijadikan minuman segar. Adakah dari kalian yang suka makan manisan buah pala?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorWanudya A