5 Fakta Menarik Udon, Mi Tebal Asal Jepang yang Sangat Populer

Asal usul udon yang sebenarnya memang sampai kini bisa dibilang masih menjadi tanda tanya. Menurut situs Travel Japan, udon dikatakan berasal dari China yang kemudian diperkenalkan ke budaya Jepang pada masa Dinasti Tang pada tahun 700-an.

Bahkan, nama udon berasal dari akar kata "wonton" yang merupakan makanan sejenis pangsit rebus. Di Jepang sendiri, udon menjadi hidangan utama para penganut ajaran Buddha.

Meksipun hampir mirip karena ketebalannya, nyatanya mi udon sangat berbeda dengan soba. Dari segi warna, udon berwarna putih sedangkan soba warnanya cukup gelap.

Perbedaan dua warna tersebut tak lain karena bahan dasarnya yang berbeda. Udon menggunakan tepung terigu sebagai bahan utamanya, sedangkan soba dibuat dari tepung gandum.

Komposisi bahan pembuatan udon sangatlah sederhana, yaitu tepung terigu, garam, dan air. Cara membuatnya pun cukup diuleni sampai adonan benar-benar kalis, baru kemudian didiamkan selama satu jam-an.

Jika sudah didiamkan adonan udon akan sedikit lebih lentur. Tinggal memipihkannya dan mengirisnya sampai seperti mi. Kemudian, tinggal di rebus di air mendidih supaya matang.

Udon ternyata punya berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dari bulat, persegi, sampai pipih menyerupai pita. Maka dari itu, ketebalan udon bisa dibilang sangat bervariasi.

Adapun udon yang memiliki ciri agak transparan biasanya dinamakan gsetsu udon. Berbeda dari jenis udon lainnya, gsetsu udon terbuat dari tepung kentang.

Menikmati udon bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung jenis dan cara penyajiannya. Jika udon disajikan dengan saus celup, ambil beberapa helai mi lalu celupkan ke dalam saus. Setelah itu baru santap!

Sementara itu, untuk udon kuah, dapat dinikmati dengan sumpit. Tak perlu pakai sendok, biasanya kuah kaldu langsung diseruput dari dalam mangkuk.

Setelah membaca beberapa fakta menarik tentang udon di atas, apakah kamu tertarik menyantap mi khas Jepang tersebut? Yuk, mari kita coba sama-sama!