Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
petolo mayang (instagram.com/gilamakanjogja)

Solo merupakan kota yang terkenal memiliki banyak jajanan tradisional yang menggugah selera. Salah satu yang tak banyak diketahui orang adalah petolo mayang.

Jajanan berkuah dengan isian serabi, petolo dan ketan ini cukup sulit ditemukan, lho. Bahkan hanya dua orang saja kini yang masih setia menjajakan jajanan gurih manis ini. 

Lalu seperti apa petolo mayang itu serta fakta apa saja yang dimiliki makanan berkuah tersebut? Berikut fakta menarik tentang petolo mayang.

1. Berasal dari Malang Jawa Timur

petolo mayang (instagram.com/doni.purnomo14)

Petolo mayang merupakan jajanan tradisional yang berasal dari Malang Jawa Timur. Namun petolo mayang kini lebih populer sebagai jajanan khas Solo. Semakin langka bahkan terancam punah, petolo mayang hanya dijajakan oleh dua orang saja di Solo.Tak heran spot makan petolo mayang yang ada di sekitar Pasar Triwindu, Solo selalu ramai diserbu pengunjung. 

Selain di Solo, petolo mayang juga bisa ditemukan di Surabaya. Namanya Petolo Ketan Serabi Makmur di Jalan Masjid Agung Surabaya. 

2. Sering disebut mirip putu mayang

petolo mayang (instagram.com/aegisskaturnus)

Sering disebut mirip dengan putu mayang, tetapi ternyata keduanya cukup berbeda, lho.

Petolo mayang memiliki isian yang lebih beragam dari putu mayang, yaitu terdapat serabi, petolo dan ketan srikaya di dalamnya. Selain itu petolo yang ada dalam jajanan ini memiliki bentuk keriting kecil-kecil mirip bihun yang menyatu menjadi satu. Sedangkan putu mayang memiliki bentuk yang lebih lebar dan renggang. 

Perbedaan lainnya terletak pada kuah yang ada di atasnya. Bila putu mayang menggunakan kuah kinca atau gula merah saja, maka petolo mayang menggunakan kuah berbahan santan dan gula merah yang teksturnya lebih encer dan banyak daripada putu mayang. 

3. Bisa diminum hangat atau dingin

petolo mayang (instagram.com/saiffood)

Identik seperti jajanan khas Jawa yang memiliki rasa manis gurih, pembuatan petolo mayang juga banyak menggunakan gula merah, santan, dan pandan di dalamnya. Terutama untuk pembuatan kuah petolo mayang. 

Meski sering diminum hangat-hangat, petolo mayang bisa juga diminum dingin dengan menambahkan es. Rasanya semakin segar saat masuk ke dalam tenggorokan. Manisnya pas gak bikin enek, lho. 

4. Petolo mayang dibuat dari tepung beras

petolo mayang (instagram.com/dolanwareg)

Petolo dibuat dari tepung beras yang dibentuk menyerupai mi keriting, lalu diberikan pewarna hijau dan pink. Setelah diberi pewarna, petolo tersebut dikukus hingga matang. 

Saat sudah matang, petolo nantinya akan dihidangkan bersama serabi kecil dan ketan srikaya di dalam mangkuk. Tak lupa guyuran kuah manis gurih yang berada di atas jajanan legendaris ini. Pantas saja rasanya sangat nikmat saat diseruput. 

5. Hanya ada dua penjual petolo mayang di Solo

petolo mayang (instagram.com/tatangtarwotjo)

Di Solo, hanya ada dua penjual petulo mayang khas Malang ini. Memakai gerobak berwarna hijau putih, Pak Petolo menjajakkan jajanan legendaris ini di depan Pasar Trwindu, dekat Gedung Majelis Tafsir Al Quran Solo.

Pak Petolo sendiri merupakan generasi ketiga yang menjajakkan petolo mayang di Solo. Buka dari jam 10.00-15.00 sore, petolo mayang dijual Rp 5.000,- saja untuk tiap porsinya. 

Selain Pak Petolo ada salah satu penjual lainnya yang berada di Jebres Solo. Tidak menetap, penjual petolo mayang ini memilih berkeliling menggunakan gerobaknya untuk menjajakan dagangannya.

Semakin langka dan sulit ditemukan, petolo mayang menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat ke Solo. Jangan lupa mampir, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team