5 Hal Menarik Diet Okinawa yang Harus Kamu Tahu, Bikin Panjang Umur!

Diet Okinawa mengacu pada pola makan tradisional orang-orang yang tinggal di pulau Okinawa Jepang. Pola makan dan gaya hidup mereka yang unik diakui menjadikan mereka penduduk yang memiliki rentang hidup paling tinggi di dunia.

Diet tradisional Okinawa rendah kalori dan lemak, namun tinggi karbohidrat. Diet ini menekankan sayuran dan produk kedelai disamping mie, nasi, dan ikan untuk sesekali dalam jumlah kecil.

Selain itu, budaya Okinawa memperlakukan makanan sebagai obat dan memanfaatkan banyak praktik dari pengobatan tradisional Tiongkok. Gaya hidup Okinawa juga menekankan aktivitas fisik harian dan pola makan yang teratur.

Banyak manfaat diet Okinawa dapat dikaitkan dengan suplai yang kaya akan makanan utuh, padat nutrisi, antioksidan tinggi. Nutrisi esensial sangat penting untuk fungsi tubuh  yang tepat, sementara antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan sel.

Tidak seperti orang Jepang lainnya, orang Okinawa hanya mengonsumsi sedikit beras. Sebaliknya, sumber kalori utama mereka adalah ubi jalar, diikuti oleh biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran kaya serat.

Makanan pokok dalam diet tradisional Okinawa bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

• Sayuran (58-60%): ubi jalar (oranye dan ungu), rumput laut, rumput laut, rebung, lobak daikon, pare, kubis, wortel, okra Cina, labu, dan pepaya hijau
• Biji-bijian (33%): millet, gandum, beras, dan mie
• Makanan kedelai (5%): tahu, miso, natto, dan edamame
• Makanan laut (1-2%): sebagian besar ikan putih, makanan laut, 

Diet tradisional Okinawa cukup ketat dibandingkan dengan diet Barat modern. Hal tersebut dikarenakan geografi pulau Okinawa yang cukup terisolasi, sehingga berbagai macam makanan belum dapat diakses.

Untuk mengikuti diet ini, kamu harus membatasi kelompok makanan berikut:

• Daging: daging sapi, unggas, dan produk olahan seperti bacon, ham, salami, hot dog, sosis, dan daging sembuh lainnya
• Produk hewani: telur dan susu, termasuk susu, keju, mentega, dan yogurt
• Makanan olahan: gula olahan, sereal sarapan, makanan ringan, dan minyak goreng olahan
• Legum: sebagian besar legum, selain kacang kedelai
• Makanan lain: sebagian besar buah, serta kacang-kacangan dan biji-bijian

Karena versi modern dari diet Okinawa didasarkan pada konten kalori, hal ini memungkinkan untuk lebih banyak fleksibilitas. Beberapa makanan rendah kalori seperti buah masih diperbolehkan.

Salah satu manfaat dari diet Okinawa adalah makanan yang dikonsumsi mampu berdampak nyata pada umur dan mengurangi risiko penyakit kronis. Hal itu dikarenakan jenis makanan dalam diet Okinawa mengandung antioksidan dengan kualitas tinggi dan makanan yang bernutrisi tinggi.

Okinawa adalah rumah bagi mereka yang berusia lebih dari seratus tahun atau orang yang hidup setidaknya 100 tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya antioksidan dapat membantu memperlambat proses penuaan dengan melindungi sel-sel dari kerusakan radikal bebas dan mengurangi peradangan.

Layaknya setiap diet yang juga memiliki sisi kelemahan, begitupun diet Okinawa. Diantaranya adalah diet ini melarang beberapa jenis makanan yang cukup sehat juga seperti buah-buahan dan telur. Akibatnya, seseorang bisa saja kekurangan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Untuk mengatasinya, kamu tidak perlu terlalu ketat dengan membatasi jenis makanan yang mengandung serat dan vitamin yang baik untuk dikonsumsi. Yang terpenting adalah kamu bisa menghitung asupan nutrisi yang dibutuhkan.

Kelemahan lainnya adalah tingginya kandungan natrium. The American Heart Association merekomendasikan membatasi asupan natrium hingga 1.500 mg per hari jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi dan 2.300 mg per hari untuk mereka yang memiliki tekanan darah normal.

Asupan natrium yang tinggi dapat meningkatkan retensi cairan dalam pembuluh darah, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Namun jika kamu tetap ingin mencoba diet ini, maka kurangilah jenis makanan yang mengandung natrium tinggi.

Itulah lima hal menarik tentang diet Okinawa yang perlu kamu tahu. Bagaimana, berani mencoba?