5 Hidangan Buka Puasa Khas Pulau Sumatra, Mana Pilihan Favoritmu? 

Satu minuman favorit buka puasa yang wajib kalian coba saat berkunjung ke Sumatra adalah es tebak. Jika di Jakarta kita mengenalnya dengan es campur, di Sumatra Barat namanya ialah es tebak. Es yang terbuat dari tepung beras ketan dicampur tepung sagu ini dimasak dengan menggunakan air garam dan kapur sirih, kemudian dicetak menjadi bentuk cendol.

Satu porsi es tebak biasanya akan dicampur dengan bahan lain, seperti kolang kaling, cincau hitam, dan tape ketan hitam. Agar semakin nikmat, es ini juga bisa dicampur dengan sirup, susu, maupun es serut.

Lamang merupakan salah satu makanan yang sering dicari oleh masyarakat Sumatra saat bulan Ramadan tiba. Makanan khas Sumatra Barat ini menggunakan beras ketan sebagai bahan utamanya kemudian dicampur dengan santan, daun pandan, dan garam agar semakin gurih.

Cara pembuatannya pun cukup unik. Beras ketan tadi dimasukkan ke dalam bambu muda yang sudah dilapisi dengan daun pisang kemudian dibakar hingga matang. Sementara tapainya dibuat dari beras ketan hitam yang difermentasi menggunakan ragi.

Perpaduan rasa manis dan asam akan kalian temukan dalam makanan satu ini. Rasanya yang unik cocok sebagai salah satu hidangan berbuka puasa.

Bubur kampiun merupakan kuliner khas Bukittinggi, Sumatra Barat yang berbentuk bubur. Konon kata kampiun ini berasal dari champion yang bermakna juara dalam bahasa Inggris. Satu porsi bubur kampiun biasanya terdiri dari beberapa campuran, seperti ketan putih yang dikukus, bubur ketan hitam, bubur sumsum, kolak pisang atau ubi, bubur kacang hijau, dan bubur candil.

Rasanya yang manis tentunya digemari oleh masyarakat sebagai menu ringan untuk berbuka puasa. Selain menjadi menu buka puasa, bubur kampiun juga disajikan saat pesta pernikahan di Minangkabau, lho.

Aia aka merupakan minuman segar yang terbuat dari cincau. Pembuatan minuman ini menggunakan bahan alami yaitu perasaan daun cincau yang didiamkan hingga mengental kemudian diberi tambahan santan, air daun kacang, gula merah, ataupun asam agar rasanya semakin nikmat. Teksturnya yang kenyal menyegarkan cocok untuk minuman berbuka puasa.

Selain menjadi minuman yang menyegarkan, aia aka ternyata juga menjadi minuman tradisional berkhasiat yang baik untuk kesehatan jantung, meredakan panas dalam ataupun demam, hingga memperlancar saluran pencernaan.

Aia aka ini bisa kalian temukan di gerobak-gerobak pinggir jalan. Harga satu gelas aia aka biasanya sekitar Rp5.000 saja. Cukup murah, bukan?

Terakhir, makanan berbuka puasa yang sering dicari oleh warga Sumatra ialah Srikayo. Srikayo merupakan kudapan manis khas Palembang. Pembuatan kue tradisional ini pun cukup mudah. Bahannya hanya menggunakan telur yang dicampur dengan gula pasir, santan, dan daun pandan untuk menambah kesan harum.

Makanan bercita rasa manis ini memiliki tekstur yang begitu lembut, cocok untuk manisan saat berbuka puasa. Dalam penyajiannya, srikayo biasanya kerap disandingkan dengan ketan sebagai pelengkapnya. Untuk menjumpai srikayo pun cukup mudah karena makanan ini selalu menjadi menu takjil saat bulan Ramadan.

Itulah tadi lima hidangan buka puasa khas Pulau Sumatra. Saat berbuka puasa, mencicipi hidangan manis dan segar memang menjadi hal yang wajib. Selain itu, hidangan manis dan segar dapat mengembalikan energi kita setelah berpuasa seharian penuh.