Kreasi kuliner tak hanya dilatarbelakangi oleh paduan ragam pilihan bahan baku, tetapi juga geografis tertentu. Hal ini biasanya muncul pada wilayah yang berbatasan dengan negara lain ataupun imigran yang menetap di suatu daerah.
Salah satu contoh hidangan perpaduan tersebut adalah pyanse. Pyanse sendiri merupakan hidangan perpaduan 2 negara berbeda, yaitu Korea dan Rusia.
Yuk, cari tahu 5 fakta keunikan pyanse yang menarik untuk diketahui berikut ini.
Pyanse juga dirujuk dengan sebutan pigodi. Hidangan ini termasuk dalam kategori roti kukus, dumpling, ataupun pie. Usut punya usut, pyanse tersebut merupakan kreasi kuliner perpaduan Korea dan Rusia, lho.
Pyanse identik dengan isian berupa cincangan kubis dan daging. Sebab perpaudan antara Rusia dan Korea, kuliner ini pun dikenal di kalangan kedua negara.
Tepatnya, pyanse dikenal di wilayah Russian Far East serta komunitas Koryo-saram, yakni komunitas etnis Korea di negara-negara bekas jajahan Soviet.
Konon, pyanse mulanya diperkenalkan di Kholmsk, Rusia oleh Sakhalin Koreans pada awal 1980-an.
Sakhalin Koreans atau Korea Sakhalin merupakan sebutan untuk warga dan pemukim Rusia berdarah Korea yang menetap di Pulau Sakhalin, Rusia.
Pyanse tersebut merupakan kreasi adaptasi dari korean wang-mandu atau korean king dumpling.
Kendati merupakan hidangan perpaduan Rusia-Korea, pyanse rupanya tak umum dijumpai di berbagai daerah di Rusia. Lebih lanjut, roti kukus ini biasanya lazim ditemukan pada area yang banyak memiliki warga keturunan Korea. Pasalnya, hidangan ini memang dibuat oleh orang Korea.
Di Rusia, seperti Vladivostok, pyanse kerap disantap sebagai makanan cepat saji. Pasalnya, roti kukus ini tak hanya menyuguhkan karbohidrat.
Terdapat isian berbahan hewani dari daging dan nabati lewat campuran kubis di dalamnya.
Roti kukus yang dipilih jadi fast food ini nampaknya sayang untuk dilewatkan. Tertarik mencoba membuat sendiri di rumah?