5 Perbedaan Extra Virgin vs Pure Olive Oil yang Wajib Kamu Tahu

04 Des 2025, 15:15 WIB

ilustrasi minyak zaitun (pexels.com/Mareefe)

Minyak zaitun alias olive oil kerap dianggap sebagai pilihan minyak yang lebih sehat dan lezat, apalagi dengan banyaknya rekomendasi resep masakan yang memakai minyak zaitun sebagai bahan utama. Namun, saat kamu mencari minyak zaitun di supermarket, kamu mungkin melihat pilihan seperti extra virgin olive oil (EVOO) dan pure olive oil yang bisa bikin bingung. Keduanya berasal dari buah yang sama, tapi tekstur, rasa, dan kualitasnya sangat berbeda karena cara pengolahannya pun gak sama.

Extra virgin olive oil (EVOO) adalah minyak zaitun kualitas tertinggi. Minyak ini didapat dari proses cold pressing tanpa panas atau bahan kimia. Sementara, pure olive oil justru merupakan minyak zaitun hasil refining atau penyulingan. Biasanya, minyak ini dicampur sedikit virgin olive oil agar warnanya lebih menarik dan ada sedikit rasa khas zaitunnya. Meskipun tampak serupa dari luar, EVOO dan pure olive oil sebenarnya punya karakter yang jauh berbeda.

Supaya kamu gak salah pilih dan bisa memaksimalkan kualitas masakan, yuk simak perbedaan lengkap antara extra virgin olive oil (EVOO) dan pure olive oil berikut ini.

1. Proses produksi

ilustrasi minyak zaitun (unsplash.com/Benyamin Bohlouli)

Extra virgin olive oil dibuat hanya dengan memeras buah zaitun segar tanpa tambahan apapun, gak melalui panas maupun bahan kimia. Inilah yang membuatnya lebih alami, kaya antioksidan, dan aromanya kuat.

Sebaliknya, pure olive oil melewati proses penyulingan untuk menghilangkan aroma dan rasa yang dianggap “kurang enak”. Proses ini menggunakan panas atau bahan kimia tertentu. Efek sampingnya? Banyak nutrisi dan antioksidan yang justru ikut hilang. Biasanya, pure olive oil juga disebut sebagai refined olive oil, classic olive oil, light olive oil, atau bahkan hanya olive oil tanpa embel-embel apapun.

2. Rasa

ilustrasi minyak zaitun (pexels.com/Diana ✨)

Kalau soal rasa, perbedaan keduanya sangat terasa:

EVOO punya rasa yang lebih kompleks: fruity, sedikit pahit, dan peppery. Cocok untuk dressing, cocolan roti, finishing pasta, atau sekadar drizzle di atas salad. Intinya, EVOO adalah tokoh utama dan jadi bagian menonjol dalam makanan.
Pure olive oil rasanya jauh lebih netral karena proses penyulingan menghilangkan karakter alaminya. Lebih cocok dipakai saat kamu butuh minyak yang gak ganggu rasa masakan. Kalau dalam film, ini ibarat figuran yang hadir tapi gak terlalu menarik perhatian.

3. Perbedaan warna

ilustrasi minyak zaitun (pixabay.com/stevepb)

Kedua minyak zaitun ini juga punya warna yang berbeda. Pure olive oil warnanya lebih pucat, cenderung kuning muda atau bahkan hampir bening. Sementara, EVOO punya warna hijau keemasan yang khas dan lebih pekat. Kalau botolnya gelap atau gak transparan, kamu bisa tuang sedikit ke piring putih untuk mengecek warnanya. Ingat, kemasan gelap sebenarnya lebih baik karena melindungi minyak dari kerusakan akibat cahaya.

4. Manfaat kesehatan

ilustrasi minyak zaitun (pexels.com/Mareefe)

EVOO menang telak di bagian ini. Karena melalui proses cold pressing, EVOO mempertahankan:

Antioksidan tinggi
Polifenol
Vitamin E
Senyawa antiinflamasi

Kombinasi ini membuat EVOO sangat baik untuk kesehatan jantung, menurunkan inflamasi, dan melindungi tubuh dari stres oksidatif. Sementara itu, pure olive oil kehilangan banyak komponen bermanfaat selama proses penyulingan. Meski tetap mengandung lemak tak jenuh yang sehat, khasiatnya jauh berkurang dibanding EVOO.

5. Penggunaan saat memasak: mana yang cocok untuk panas tinggi

ilustrasi minyak zaitun (pixabay.com/Honglin Mu)

Pure olive oil punya smoke point lebih tinggi karena sudah disuling. Artinya, minyak ini aman dipakai untuk menggoreng, menumis panas tinggi, atau roasting. Rasanya pun netral, jadi cocok untuk masakan yang gak butuh aroma zaitun.

Di sisi lain, EVOO lebih ideal digunakan untuk salad dressing, cocolan roti, marinasi, atau masakan dengan panas rendah hingga sedang karena karakter rasanya bisa tetap menonjol. Minyak ini memang dirancang untuk memperkaya aroma dan cita rasa hidangan, bukan untuk dipanaskan secara ekstrem. Jika suhu terlalu tinggi, rasa khas EVOO bisa memudar dan kandungan nutrisinya pun ikut menurun.

Secara kualitas, extra virgin olive oil adalah yang terbaik: aromanya lebih kuat, rasanya lebih kaya, dan manfaat kesehatannya paling unggul. Namun, bukan berarti pure olive oil itu buruk. Pure olive oil tetap berguna untuk memasak dengan suhu tinggi dan saat kamu butuh minyak yang tidak mengubah rasa masakan. Punya keduanya di dapur justru bikin aktivitas memasak lebih fleksibel. Namun, kalau kamu mengutamakan rasa dan kesehatan, EVOO jelas pilihan utama.

Referensi:

Allrecipes. Diakses pada November 2025. Extra-Virgin, Virgin, and Pure: When to Use Which Type of Olive Oil https://www.allrecipes.com/article/difference-between-pure-virgin-extra-virgin-light-olive-oil/
Brightland. Diakses pada November 2025. Pure Olive Oil vs Extra Virgin Olive Oil https://brightland.co/blogs/field-notes/pure-olive-oil-vs-extra-virgin-olive-oil?srsltid=AfmBOorakWLeqM8X0W2v23xVOvFzfBcdczv9dmlbfliNqKKi-0UYkkzk
Graza. Diakses pada November 2025. Pure Olive Oil vs Extra Virgin: What’s the Difference? https://www.graza.co/blogs/education/pure-olive-oil-vs-extra-virgin-whats-the-difference?srsltid=AfmBOoroH8S7jJyHwV6QuW6RYK_l2oxU9tAM8cEPFVCa3NxQWlT3efMN
LearnOliveOil. Diakses pada November 2025. Pure vs. Extra Virgin Olive Oil: The Unseen Truth in Every Bottle https://learnoliveoil.com/2025/11/01/difference-between-pure-and-extra-virgin-olive-oil/
Real Simple. Diakses pada November 2025. Is Extra-Virgin Olive Oil Actually Healthier Than Regular Olive Oil? https://www.realsimple.com/is-extra-virgin-olive-oil-healthier-than-regular-olive-oil-11799161

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.