Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Gulai, Kari, dan Opor, dari Asal Usul hingga Cita Rasa

ilustrasi perbedaan gulai, kari, dan opor (pexels.com/Lucas Andrade)

Jika melihat kekayaan kuliner Indonesia dan Asia Tenggara, kamu pasti sering menemukan menu gulai, kari, dan opor di berbagai acara atau rumah makan. Meski tampak mirip karena sama-sama berkuah santan dan kaya rempah, ketiganya memiliki perbedaan yang mencolok dari segi bahan, rasa, dan asal-usulnya, lho. Mengetahui perbedaan gulai, kari, dan opor gak hanya menambah wawasan kuliner, tapi juga membantumu mengenali kekayaan budaya yang tersaji di setiap sendoknya.

Nah, artikel ini akan mengupas secara lengkap bagaimana ketiga masakan ini memiliki identitas yang unik, meski sering disamakan oleh banyak orang. Kamu akan diajak mengenali karakter rasa, komposisi bumbu, hingga sejarah di balik ketiga hidangan populer ini. Berikut ulasannya.

1. Asal-usul dan pengaruh budaya

ilustrasi gulai lobster (pexels.com/Dadan Ramdani)

Jika kamu telusuri asal-usulnya, gulai, kari, dan opor berasal dari akar budaya yang berbeda, meskipun ada pertemuan rasa akibat interaksi sejarah dan perdagangan. Gulai lahir dari pengaruh kuliner India yang diadaptasi oleh masyarakat Sumatra, khususnya Minangkabau. 

Sementara itu, kari merupakan masakan asli dari India yang tersebar luas ke berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, dan Inggris karena pengaruh kolonialisme. Di sisi lain, opor berkembang di tanah Jawa dan dianggap sebagai sajian tradisional yang lekat dengan budaya lokal, terutama dalam perayaan Lebaran.

Ketiganya sama-sama menggunakan rempah-rempah sebagai pondasi utama, namun jenis dan jumlahnya berbeda tergantung wilayah. Karena itu, walau ketiganya mungkin tampak mirip dalam penyajian, berkuah santan dan berwarna kuning atau putih, akar budaya dan nilai historis yang menyertainya sangatlah unik.


2. Komposisi bahan dan rempah

ilustrasi opor ayam santan (youtube.com/Indoculinary Hunter))
ilustrasi opor ayam santan (YouTube.com/Indoculinary Hunter))

Bahan dasar dari ketiga hidangan ini memang sering mirip, seperti daging ayam, sapi, atau kambing, serta santan. Akan tetapi, yang membedakan adalah jenis dan kekuatan rempah-rempah yang digunakan. Dalam gulai, rempah yang digunakan meliputi kunyit, ketumbar, jintan, lengkuas, jahe, bawang merah, dan bawang putih. Kombinasi rempah ini memberi warna kuning pekat dan cita rasa yang kaya serta pedas, sesuai dengan karakter masakan Padang yang kuat.

Kari menggunakan rempah yang lebih kompleks, terutama karena adanya garam masala, kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan kunyit. Bahkan, ada versi kari yang menggunakan yogurt atau cream sebagai pengganti atau tambahan dari santan, tergantung wilayahnya. Sementara itu, opor jauh lebih ringan. Opor hanya menggunakan bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, dan santan tanpa kunyit. Ini sebabnya warna opor cenderung putih pucat dan rasanya lebih lembut dibandingkan gulai maupun kari.


3. Tingkat kepedasan dan citarasa

ilustrasi Thai green curry (pexels.com/Sai Kuen Leung)

Kalau kamu penyuka rasa pedas dan berani, gulai mungkin akan jadi favoritmu. Kuahnya kental dan berempah, sering kali dimasak dengan cabai merah yang membuatnya terasa menggigit. Cita rasa ini sangat cocok dengan nasi panas dan sayur pelengkap seperti daun singkong atau nangka muda. Gulai memang dirancang untuk memberikan sensasi rasa yang kuat dan meninggalkan kesan mendalam di lidah.

Sebaliknya, kari punya banyak variasi. Di India, kari bisa sangat pedas dan beraroma tajam. Sedangkan di Thailand, kamu bisa menemukan green curry yang cenderung manis dan creamy

Di sisi lain, opor adalah pilihan tepat untuk kamu yang menyukai rasa gurih yang halus dan tidak terlalu menyengat. Rasanya mild, cocok untuk anak-anak atau mereka yang tak tahan pedas. Kombinasi santan dan kemiri yang dominan menjadikan opor sebagai comfort food dalam banyak keluarga di Indonesia.


4. Warna dan penampilan kuah

ilustrasi lontong gulai (pexels.com/Nunun Dy)

Warna kuah juga menjadi indikator yang mudah kamu kenali. Gulai biasanya berwarna kuning keemasan hingga oranye pekat karena penggunaan kunyit dan cabai merah. Kuahnya cenderung kental dan berminyak, terutama bila dimasak dalam waktu lama. Sedangkan kari memiliki spektrum warna lebih luas yakni merah, kuning, hingga hijau, tergantung negara asalnya. Warna-warna ini berasal dari campuran rempah dan jenis cabai yang digunakan.

Berbeda dari keduanya, opor memiliki kuah yang pucat, bahkan cenderung putih. Ini karena gak adanya kunyit atau cabai merah dalam komposisinya. Warna putih dari santan membuat opor tampak sederhana, tapi tetap menggoda. Biasanya opor disajikan dengan ketupat atau lontong dan telur rebus, apalagi saat Lebaran tiba.


5. Teknik memasak dan waktu pengolahan

ilustrasi nasi opor (pexels.com/Shameel mukkath)

Kamu juga bisa membedakan ketiga masakan ini dari teknik memasaknya, kok. Gulai biasanya dimasak dalam waktu lama dengan api kecil untuk membuat rempah benar-benar meresap ke dalam daging. Proses ini juga membantu mengentalkan kuah. Di daerah Sumatra, gulai sering dimasak menggunakan kayu bakar yang memberikan aroma khas pada masakan.

Sementara itu, kari bisa dimasak dalam waktu bervariasi, tergantung jenis daging dan resepnya. Ada kari yang hanya dimasak sebentar seperti fish curry, namun ada juga yang dimasak selama berjam-jam seperti lamb curry. Untuk opor, proses memasaknya lebih singkat karena gak menggunakan terlalu banyak rempah panas. Biasanya, setelah bumbu ditumis, bahan utama langsung dimasak dengan santan hingga matang. Teknik ini menjadikan opor lebih praktis sebagai menu harian, nih.

Sekarang kamu sudah bisa melihat perbedaan gulai, kari, dan opor, kan? Meski semuanya berkuah santan dan kaya rasa, tiap hidangan punya identitas, asal-usul, dan keunikan tersendiri. Jadi, lain kali saat kamu menyantap salah satu dari ketiga hidangan di atas, ingatlah bahwa kamu sedang menikmati cerita panjang yang tersaji dalam semangkuk kelezatan, ya.

Referensi:

Gulai: Traditional Indonesian Curry”. TasteAtlas. Diakses Juli 2025.

“14 Types Of Curry From Around The World”. Mashed. Diakses Juli 2025.

“SouthEast Asian Curries”. Cook. Eat. World. Diakses Juli 2025.

“Indonesian White Chicken Curry (Opor Ayam)”. Smithsonian Asian Pasific American Center. Diakses Juli 2025.




This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us