Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Kafe dan Bistro, Social Space ala Prancis 

ilustrasi street cafe dan bistro (pexels.com/rachel-claire)

Kafe dan bistro merupakan tempat makan sekaligus nongkrong yang sepintas mirip. Bistro memang tidak sepopuler kafe di Indonesia, tapi berkembang pesat dan menjamur di Prancis. Kadang, kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian, kendati memiliki karakteristik berbeda.

Lantas apa yang membuat kafe dan bistro berbeda? Supaya gak salah pilih tempat, berikut ini beberapa perbedaan kafe dan bistro yang patut diketahui. Baca sampai selesai, ya!

1. Asal-usul

potret Bistro Mon Reve, Paris (commons.wikimedia.org/Djiril5c)

Kafe maupun bistro sama-sama berasal dari bahasa Prancis, tapi memiliki asal-usul berbeda. Melansir Slant Co, kafe berasal dari kata “café” dalam bahasa Prancis yang berarti kopi. Kafe mulai populer pada abad ke-17 saat kedai kopi menjamur di seluruh Eropa.

Kafe dikenal sebagai tempat untuk menyajikan kopi, teh, dan minuman ringan. Ini merupakan salah satu social space bagi sejumlah orang untuk bertemu, berdiskusi, membaca, menulis, dan bersantai. Para intelektual, penulis, dan seniman sering mengunjungi kafe, sehingga menjadi tempat berkembangnya kreativitas dan perubahan sosial.

Berbeda dengan bistro yang memiliki beberapa teori untuk asal-usulnya. Ada yang menyatakan “bistro” berasa dari istilah Prancis. Teori lain menyatakan berasal dari bahasa Rusia “bystro” yang berarti cepat. 

Konon, tentara Rusia yang menduduki Paris setelah Perang Napoleon akan meneriakkan “bystro” untuk menuntut layanan lebih cepat. Sedangkan dalam istilah sehari-hari Prancis, bistro merujuk pada restoran kecil dan sederhana. Saat ini, istilah bistro lebih menunjukkan sebuah tempat makan kecil yang santai dan intim.

Bistro awalnya berupa tempat usaha kecil milik keluarga yang menyajikan makanan sederhana dan lezat. Tempat di mana orang-orang dapat menikmati masakan rumahan dengan suasana santai. Lambat laun, bistro menjadi bagian penting budaya urban Prancis, terutama Paris, yang melayani pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai pekerja lokal, seniman, maupun kaum intelektual.

2. Konsep dan suasana

ilustrasi aktivitas dan suasana di kafe (unsplash.com/nicolasjleclercq)

Kafe dan bistro memang menjadi social space, tapi menawarkan konsep maupun suasana berbeda. Kafe mempertahankan suasana santai yang nyaman, gaya maupun ukurannya memang bervariasi. Sengaja dirancang untuk pelanggan dapat berlama-lama untuk beraktivitas, mulai belajar maupun bekerja jarak jauh.

Berbeda dengan bistro yang memiliki suasana nyaman, akrab, dan lebih intim. Sering kali ukurannya cukup kecil dengan jumlah meja terbatas. Sengaja dirancang untuk membuat pengunjung merasa seperti di rumah sendiri dengan nuansa santai dan informal.

3. Desain interior dan dekorasi

ilustrasi interior dan suasana di bistro (commons.wikimedia.org/Djiril5c)

Interior kafe seringkali mencakup tempat duduk yang nyaman, seperti kursi, sofa, maupun lesehan. Mejanya cocok untuk pengunjung tunggal maupun rombongan, kadang memadukan furnitur yang eklektik. Sedangkan pencahayaannya kerap kali lebih lembut, sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung untuk bercengkerama, membaca, maupun bekerja menggunakan laptop.

Bistro menghadirkan desain interior dan dekorasi lebih elegan nan berkelas. Kerap kali mencakup elemen vintage pada furnitur maupun dekorasinya. Disesuaikan untuk menciptakan suasana lebih tenang dan akrab yang cocok untuk percakapan ringan. 

Furnitur maupun interior berbahan kayu atau logam seolah wajib digunakan dalam bistro. Meja maupun tempat duduknya mengutamakan kenyamanan dan gaya. Pencahayaannya hangat dan redup untuk mendukung kesan santai, intim atau bahkan romantis.

4. Menu yang ditawarkan

ilustrasi menu kue dan kopi di kafe (pexels.com/fotios-photos)

Perbedaan kafe dan bistro juga dapat dilihat dari menu yang ditawarkan. Umumnya kafe menyediakan menu kopi, teh, kue kering, sandwich, dan makanan ringan. Beberapa di antranya menawarkan menu vegan, bebas gluten, dan pilihan menu khusus lainnya untuk memenuhi beragam preferensi pelanggan. 

Banyak kafe yang menawarkan layanan konter. Jadi, pelanggan memesan di konter, kemudian pesanan akan disiapkan dan disajikan kepada pelanggan. Kafe modern juga menawarkan pilihan self-service dan pemesanan online.

Sedangkan bistro memiliki menu lebih beragam daripada kafe. Menu tersebut dapat mencakup hidangan utama hingga hidangan penutup. Banyak bistro yang berfokus pada bahan-bahan segar lokal dan menu musiman.

Pelanggan akan mendapatkan pengalaman bersantap dengan layanan lengkap saat berkunjung ke bistro. Umumnya, pelanggan duduk dan dilayani oleh staf, sehingga gak perlu memesan di konter. Ini bikin nuansa elegan bistro semakin terasa, gak cuma interior dan suasananya, tapi juga pelayanannya.

5. Peran budaya

potret Boardwalk Bistro, Australia (commons.wikimedia.org/Kgbo)

Ternyata kafe dan bistro tidak sekadar tempat makan maupun social space sederhana. Lebih dari itu, keduanya memiliki peran penting dalam budaya, terutama di Prancis. Kafe menjadi tempat nongkrong, gathering komunitas, acara open mic, maupun pertunjukan seni.

Bistro memiliki peran dalam melestarikan dan mempromosikan praktik kuliner tradisional, menawarkan cita rasa warisan daerah maupun nasional. Selain itu, mencerminkan komunitas lokal dengan banyaknya pelanggan tetap yang kembali untuk menikmati makanan maupun suasananya yang rama. Tidak cukup sampai di situ, kadang mencari tempat informal untuk acara lokal, seperti live musik hingga pameran seni.

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan kafe dan bistro, dua tempat nongkrong maupun makan yang mirip. Kafe jadi pilihan tepat untuk kamu yang menginginkan suasana santai, hangat, untuk sekadar nongkrong maupun bekerja jarak jauh. Kalau menginginkan suasana lebih elegan, intim, vintage, dan tenang; maka berkunjunglah ke bistro.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatma Roisatin Nadhiroh
EditorFatma Roisatin Nadhiroh
Follow Us