Aneka ragam roti dan kue di Indonesia tidak mutlak merupakan warisan nenek moyang ataupun suatu kerajaan. Sebagian di antaranya merupakan hasil asimilasi budaya dengan negara lain yang pernah singgah di Indonesia.
Seperti bakpau yang dibawa oleh China, roti canai dari India, serta kue maryam yang dikenalkan oleh orang Arab.
Selain itu, ada lagi nih roti dan kue Indonesia yang dipengaruhi budaya Eropa. Apakah kamu sudah mengetahuinya?
Empenada atau dikenal oleh orang Manado dengan nama panada merupakan roti berisikan tumis ikan yang ternyata roti asal wilayah Galisia di Spanyol. Roti nan lezat ini dulu dibawa oleh para penjajah asal Spanyol maupun Portugis saat singgah di Sulawesi Utara.
Ciri khas dari kue tart ini yaitu kacang kenari cincang dan kismis yang dijadikan sebagai topping. Klapertaart sendiri merupakan kue asal Belanda berbahan dasar dari tepung dan kelapa.
Kini, kue yang memiliki tekstur lembut ini jadi kuliner khas di wilayah timur Indonesia seperti Manado dan Papua.
Jadi kue sekaligus buah tangan khas Surabaya, spikoe merupakan kue bertekstur lembut berbahan dasar dari kuning telur. Saat masa penjajahan, kue ini jadi kudapan orang Belanda yang dinikmati bersama secangkir kopi ataupun teh.
Kue cubit bisa dibilang poffertjes-nya Indonesia karena bahan baku serta cara pembuatannya pun sama. Kue adopsi dari makanan Belanda tersebut sekarang ini punya banyak varian rasa hingga warna yang bikin penikmatnya semangat untuk menyantapnya.
Identik dengan kismis di atasnya, kue lumpur merupakan kuliner Indonesia yang dikenalkan oleh bangsa Portugis. Kini, kue dengan tekstur lembut ini bisa dibuat dengan kentang maupun labu yang dilembutkan.
Meski bentuknya pipih, kue lumpur memiliki banyak peminat. Tak jarang banyak orang yang menjadikannya sebagai kue untuk hidangan tamu hingga isi snack box.
Dari lima kue yang telah disebutkan tadi, mana saja yang kamu sukai?