5 Serba-serbi Tahok, Kuliner Nikmat dan Hangat dari Kota Surakarta

Tahok merupakan makanan tradisional Kota Surakarta yang diturunkan dari etnis Tionghoa. Nama tahok sendiri berasal dari kata teu atau tao yang artinya kedelai dan kata hu yang artinya lumat, secara harfiah berarti kedelai yang dilumatkan. 

Tahok awalnya adalah makanan dari negeri Tiongkok yang dibawa dan diwariskan oleh orang Tionghoa khususnya yang ada di Pasar Gede dan sekitarnya. Dari situlah tahok tak lepas menjadi salah satu kuliner khas Kota Surakarta.

Dahulu penjual tahok menjajakan dagangannya dengan berkeliling dan memikul dagangannya, sekarang penjual tahok sudah menetap di suatu tempat. Harga semangkok tahok dulu adalah 5 rupiah, yang mana harga tersebut terbilang mahal untuk nilai uang zaman dulu.

Di daerah lain selain disebut tahok, ada juga yang menyebut tahwa, kembang tahu, atau wedang tahu.

Tahok yang berasal dari kedelai dilumatkan ini berwarna putih  dan tekstur yang lembut, bahkan jika dimakan bisa lumer di mulut. Tahok disajikan dengan kuah yang ada campuran jahe, gula jawa dan gula pasir, dan kayu manis, sehingga ada sensasi manis, sedikit pedas, dan ada aromatik kayu manis dari kuahnya.

Rasa tahok yang gurih dari kedelai berpadu dengan sedapnya kuah jahe apalagi jika tahok disajikan hangat, lebih mantap! Yummy!

Pembuatan tahok dimulai dengan mencuci kedelai pilihan hingga bersih kemudian direndam dengan air sehari semalam. Perendaman ini bertujuan agar kulit ari kedelai terlepas dan kedelai dapat mengembang agar mudah dilumatkan. Setelah itu, kedelai digiling hingga lumat dan berbentuk bubur kedelai.

Bubur kedelai tersebut disaring untuk memisahkan ampas dan sari kedelainya, sari kedelai ini yang kemudian direbus hingga matang dan mengental. Selanjutnya, sari kedelai matang tersebut ditempatkan di wadah sekaligus untuk cetakkan dan dibiarkan mendingin. Voila, jadilah tahok!

Kuah tahok terdiri dari air, gula merah, gula pasir, jahe, pandan, kayu manis, cengkih, dan sedikit garam. Campur semua bahan tersebut, masak hingga gula melarut dan wangi. Sajikan tahok dan kuah jahe tersebut. Hmmm, sedap!

Dilansir dari Fatsecret, 100 gram tahok mengandung 380 kalori, karbohidrat sebanyak 23,30 gram, protein sebanyak 48,90 gram, dan lemak sebanyak 13,80 gram.

Tahok yang terbuat dari kedelai mengandung senyawa isoflavon yang memunyai banyak manfaat untuk kesehatan, seperti sebagai antioksidan, membantu meningkatkan kesehatan tulang, membantu mengurangi risiko penyakit jantung, membantu mengurangi risiko diabetes, hingga membantu penurunan berat badan.

Ditambah, kuah dari jahe yang dapat meredakan peradangan dan nyeri, menambah napsu makan, mengurangi gangguan pencernaan, dan banyak lagi khasiat dari jahe. Hangat, nikmat, kaya manfaat juga ya.

Salah satu pedagang tahok legendaris di Surakarta terdapat di Pasar Gede, yaitu Tahok Pak Citro dan Pak Wagiman. Kedua orang tersebut sudah menjual tahok selama puluhan tahun.

Dulu, terdapat banyak penjual tahok di kota ini, sayangnya seiring berjalannya waktu, penjual tahok makin menipis. Untuk menikmati semangkuk tahok tidaklah mahal, dengan harga 7000-8000 rupiah saja kamu bisa menikmati nikmatnya tahok. Harga yang murah meriah ini membuat tahok bisa dibeli dari berbagai kalangan.

Itulah lima serba-serbi kuliner tahok. Jika suatu hari berkunjung atau berpelesir ke Kota dengan slogan Spirit of Java ini, jangan lupa mampir Pasar Gede banyak kuliner khasnya. Juga, jangan segan untuk menikmati semangkuk tahok yang lezat ini.