Di balik pesatnya perkembangan dunia kuliner, pesona makanan tradisional tetap tak pudar begitu saja. Hal ini juga berlaku untuk hidangan dalam kategori kue. Contohnya saja di Korea Selatan, ada kue legendaris bernama songpyeon.
Simak trivianya di bawah ini, yuk!
Songpyeon memakai beras ketan sebagai bahan bakunya. Kue tradisional yang satu ini termasuk dalam jenis kue kukus. Uniknya, untuk proses mengolahnya, songpyeon rupanya dimasak menggunakan kayu pinus sebagai bahan bakarnya.
Dalam versi klasiknya, songpyeon dibentuk seperti bulan sabit dengan aneka warna. Secara umum, terdapat dua jenis songpyeon.
Ada songpyeon yang tanpa isian dan songpyeon dengan isian. Isian tersebut dapat berupa kacang kedelai, sirup kacang merah, wijen, hingga buah jujube.
Usut punya usut, songpyeon juga kerap dijuluki kue beras pinus. Pasalnya, dalam bahasa Korea, kata song dalam songpyeon memang merujuk pada makna pinus. Untuk cita rasa, kue kukus berukuran mungil ini menyuguhkan sensasi manis yang menonjol.
Selain menggunakan kayu pinus sebagai bahan bakar, songpyeon juga dikukus di atas tumpukan daun pinus. Alhasil, aroma pinus pada songpyeon pun kentara. Tak hanya itu, nuansa pinus juga hadir saat menghidangkan songpyeon. Pasalnya, kue kukus ini biasanya diberi hiasan berupa daun-daun pinus.
Songpyeon memiliki keterkaitan erat dengan budaya dan tradisi Korea. Kue ini adalah bagian tak terpisahkan saat festival Chuseok. Para keluarga akan membuat songpyeon bersama-sama anggota keluarganya. Kemudian, songpyeon tersebut lantas saling dihantarkan kepada tetangga dan sebaliknya.
Di balik bentuknya yang mungil, rupanya songpyeon menyimpan keunikan tersendiri, ya!