Membahas tentang serba-serbi Korea seperti tak akan ada habisnya. Mulai dari musik, drama, hingga budayanya selalu laris di pasaran. Tak terkecuali perihal kuliner.
Korea juga memiliki beragam jenis kuliner yang lezat dan menggugah selera. Seperti beberapa olahan mi berikut yang diantaranya sering muncul dalam drama Korea. Apa saja? Yuk, cek daftarnya di bawah ini.
Kongguksu sangat terkenal saat musim panas di Korea. Disajikan dengan kuah susu kedelai yang gurih sehingga disebut sup mi susu kedelai dingin. Kuliner ini sangat populer dan cocok disantap ketika musim panas berlangsung.
Kacang kedelai yang sudah direndam, kemudian dihaluskan dan disaring untuk diambil sarinya. Bahan isian yang umum digunakan yaitu mi gandum Korea (mi soba), biji wijen, mentimun, tomat, dan bahan pelengkap lainnya sesuai selera.
Musim panas di Korea sangat terkenal dengan ragam olahan mi dingin. Naengmyeon salah satunya. Terdapat dua varian naengmyeon, ada yang pedas (bibim naengmyeon) dan berkuah kaldu (mul naengmyeon).
Mul naengmyeon dibuat dengan kuah kaldu sapi yang sudah didinginkan. Sedangkan bibim naengmyeon dibuat dengan campuran saus gochugaru yang pedas.
Konon, makanan ini berasal dari Korea Utara yang kemudian menjadi populer di selatan berkat orang-orang yang melarikan diri semasa perang.
Olahan mi yang satu ini hampir mirip dengan naengmyeon. Bedanya, milmyeon dianggap sebagai hidangan khas wilayah selatan yang merupakan adaptasi dari naengmyeon. Cita rasa milmyeon adalah khas kota Busan yang terkenal dengan rempahnya yang kuat sehingga rasanya lebih gurih daripada naengmyeon.
Kuah kaldunya dibuat dari rebusan tulang babi atau ayam dengan campuran tuna kering. Irisan daging dan mentimun cincang juga disajikan sebagai pelengkap di atas mi.
Hidangan yang satu ini sangat familiar karena sering muncul di drama Korea. Ramyeon ialah ramen versi Korea. Jika ramen dikenal dengan rasa yang lebih halus sedangkan ramyeon lebih dengan rasanya yang pedas.
Ramyeon merupakan olahan mi instan yang sangat mudah dijumpai di Korea. Orang-orang biasa menyantapnya sebagai camilan di malam hari untuk sekedar mengganjal lapar.
Sama seperti ramyeon, jajangmyeon juga kerap muncul di berbagai adegan drama Korea. Merupakan hidangan ala Korea-China yang populer dan dikembangkan pertama kali oleh imigran asal China. Disajikan dengan saus kacang hitam yang terdiri dari pasta kedelai hitam asin serta potongan daging dan sayuran.
Makanan ini juga identik dengan perayaan hari jomblo di Korea. Tanggal 14 April dirayakan sebagai Hari Hitam dimana orang-orang jomblo membuat jajangmyeon sebagai bentuk saling simpati.
Bibimguksu merupakan hidangan sejenis salad yang terdiri dari mi dingin, beberapa sayuran dan kimchi. Dicampur saus cabai Korea dengan rasa pedas manis yang tajam. Rasa asam dari kimchi menjadi paduan yang pas dan lebih menyegarkan.
Jika menginginkan rasa yang lebih manis, kamu bisa menambahkan sirup jagung. Untuk mempercantik tampilan biasa digunakan taburan wijen di atasnya.
Jjampong adalah mi kuah pedas Korea yang berpadu dengan aneka sayuran dan seafood. Hidangan ini pertama kali dibuat oleh imigran China yang tinggal di Nagasaki, Jepang. Kuah panasnya yang merah merona sangat cocok disantap saat cuaca dingin.
Di Korea, popularitas jjampong sering disandingkan dengan jajangmyeon. Kamu bisa sekaligus memesan keduanya dalam mangkuk terbagi dua yang disebut jjamjjamyeon.
Berbeda dengan olahan-olahan mi sebelumnya. Japchae diolah dengan menggunakan mi gelas/mi kaca. Dicampur dengan berbagai sayuran seperti wortel, jamur, dan bawang serta irisan daging sapi atau babi.
Kuliner ini menjadi hidangan andalan saat perayaan khusus seperti hari-hari tradisional dan acara penting lainnya. Sebagai hiasan, ditambahkan irisan telur dan kacang pinus cincang.
Untuk kamu yang vegan, boleh meniadakan irisan daging dan menambahkan lebih banyak sayur. Kalau di Indonesia, japchae ini tampak seperti oseng bihun, ya.
Nah, itulah beberapa olahan mi khas negeri Ginseng yang tampak lezat semua. Tampilannya yang memikat membuat perut makin keroncongan. Kamu sudah pernah coba yang mana, nih?