Sebagai negara beriklim tropis, pohon pisang bisa tumbuh dengan subur di Indonesia. Jenisnya pun ada banyak dan punya ciri khas masing-masing. Sudah tahu belum kalau gak semua pisang bisa dimakan langsung? Cara mengolahnya pun berbeda-beda sesuai jenisnya.
Biar lebih paham membedakan jenis pisang dan olahan yang tepat, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Hampir semua supermarket menjual pisang jenis cavendish. Karena kulitnya yang bersih dan mulus, banyak orang menganggap pisang cavendish diimpor dari luar negeri. Jangan salah, pisang cantik ini produk asli Indonesia lho! Perkebunan terbesarnya ada di Lampung dengan teknologi modern sehingga hasil lebih berkualitas.
Pisang cavendish berbentuk lonjong ramping, kulitnya berwarna kuning cerah mulus. Tekstur daging buahnya lembut, cocok dimakan langsung atau dijadikan topping makanan. Biasanya para pelaku diet mengonsumsi pisang ini bersama yoghurt dan oat.
Punya tekstur yang mirip dengan pisang cavendish, ada si mungil pisang susu yang jadi kegemaran balita dan anak-anak. Rasanya lebih manis dari cavendish dan ada sensasi creamy seperti susu.
Ukuran pisang susu paling kecil di antara semua jenis pisang. Kulitnya tipis berwarna kuning cerah dengan bintik coklat kehitaman. Bentuknya melengkung tanpa siku. Selain dimakan langsung bisa juga dijadikan isian sandwich atau dadar gulung pisang cokelat.
Nah, ini nih jenis pisang yang paling mudah ditemui di pasaran. Meski dinamai pisang raja, jenis ini justru memiliki bentuk paling ramping. Warna kulitnya kuning pucat atau kusam degan sedikit corak kehitaman.
Pisang raja banyak digemari karena daging buahnya tebal dan padat. Bisa dimakan langsung, tapi lebih digemari sebagai isian kue tradisional seperti nagasari atau dibuat es pisang ijo.
Kalau yang satu ini adalah jenis pisang dengan harga paling murah di pasaran. Pisang ambon memiliki daging lembut dan pulen berwarna kuning pucat kemerahan. Aromanya harum sekali, makanya cocok banget untuk membuat bolu pisang. Tapi dimakan langsung juga enak kok!
Berlawanan dengan pisang raja, pisang kepok justru memiliki bentuk paling lebar sehingga mudah dikenali. Ukurannya pendek pipih dan seperti memiliki siku. Pisang kepok terbagi dalam dua jenis, kepok kuning dan kepok putih.
Kedua jenis ini kurang nikmat disantap langsung. Apalagi kepok putih yang memiliki tekstur daging buah lebih keras dan rasanya sepat, banyak digunakan untuk pakan burung. Sementara kepok kuning lebih enak diolah menjadi pisang goreng tepung, dikukus, atau dibakar.
Sama seperti pisang kepok, pisang tanduk juga kurang enak disantap langsung. Pisang jenis ini memiliki bentuk panjang melengkung seperti tanduk, ukurannya paling panjang di antara semua jenis pisang. Tekstur daging buahnya cukup keras, sehingga lebih enak disantap setelah diolah menjadi pisang goreng.
Dinamai pisang nangka bukan karena hasil persilangan antara tumbuhan pisang dan nangka lho! Tapi pisang jenis ini memang terbilang unik, dalam kondisi mentah maupun matang warna kulitnya tetap hijau. Sementara daging buahnya berwarna kuning kemerahan dengan tekstur agak keras.
Rasa pisang nangka perpaduan manis dan sepat, sehingga kurang enak dimakan langsung. Biasanya dijadikan bahan baku pembuatan keripik pisang atau kudapan pisang epe.
Terakhir ada pisang mas yang bentuknya gak kalah imut dari pisang susu. Ukurannya kecil-kecil dengan warna kuning cerah mulus, tanpa bintik kehitaman seperti pisang susu. Kulitnya agak tebal dengan daging buahnya manis dan lembut. Pisang mas enak disantap langsung, tapi sering juga dicampurkan dalam adonan bolu atau brownies.
Nah, dari kedelapan jenis pisang di atas mana yang paling kamu suka? Makan pisang saat sahur bisa menambah energi agar kuat puasa seharian lho!