Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi steak côte de boeuf (pexels.com/Eduardo Krajan)

Kamu mungkin pernah mendengar tentang steak dry aged. Ya, teknik ini menjadi sangat populer di restoran-restoran steak kelas atas karena dapat memberikan cita rasa yang lebih dalam dan tekstur yang super lembut. Jadi, kalau kamu lagi sedang mencari steak yang bener-bener menggugah selera, dry aged bisa kamu coba, nih!

Proses dry aging daging ini dilakukan dengan menyimpan daging di ruang yang dikontrol suhu dan kelembapannya. Alhasil, kelembapan dalam daging berkurang sehingga rasa semakin terkonsentrasi dan daging pun jadi lebih empuk. Pastinya, rasa steak jadi lebih kaya. Berikut adalah delapan jenis steak yang mengalami proses dry aging. Jadi penasaran, ya! 

1. Ribeye

ilustrasi steak ribeye (pexels.com/Geraud pfeiffer)

Ribeye menjadi salah satu jenis steak yang paling populer dalam teknik dry aging. Sebab marbling atau lemak dalam ribeye memberikan cita rasa kaya dan juicy.

Ribeye mempunyai lemak yang tersebar di seluruh daging, membuatnya tetap lembut dan lezat saat dimasak. Proses dry aging pada ribeye akan memperdalam cita rasa serta menghasilkan steak yang benar-benar menggugah selera.

Setelah mengalami dry aging, ribeye jadi semakin lezat dengan perpaduan rasa daging dan lemak yang lebih intens. Steak ini kerap menjadi favorit para penikmat steak karena mampu mempertahankan kelembutannya meski mengalami proses aging yang cukup lama. Dengan tekstur yang juicy dan cita rasa yang kuat, ribeye menjadi pilihan utama bagi kamu yang mencari kenikmatan rasa steak sejati, lho.

2. New York strip

Editorial Team

Tonton lebih seru di