Terkenal dengan logat ngapaknya, Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Purbalingga juga kerap disorot lantaran daerah ini menjadi tempat kelahiran salah satu pahlawan nasional Jenderal Soedirman.
Jika berbicara mengenai Purbalingga, pembahasannya pasti tidak terlepas dari ragam tempat wisata dan kuliner khasnya yang terkenal lezat. Lalu apa saja kuliner khas Purbalingga tersebut? Yuk simak uraiannya berikut ini.
Liburan ke Purbalingga kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi salah satu kuliner khasnya yang paling populer, yaitu soto kriyik.
Seporsi soto kriyik terdiri dari ketupat atau lontong, mie bihun, suwiran ayam, jeroan, kecambah, dan bahan-bahan lainnya. Agar rasa soto kriyik semakin nikmat, kamu bisa menambahkan sambal kacang yang pedas.
Untuk bisa menikmati kelezatan seporsi soto kriyik kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp10.000.
Sate blater berasal dari desa Blater, kecamatan Kalimanah. Inilah alasan makanan khas yang satu ini dinamakan sate blater.
Sama seperti sate dari daerah lain, sate blater dibuat dari daging ayam. Yang membedakan adalah cara memasaknya. Jika biasanya sate dibakar saat daging masih mentah, daging sate blater justru direndam terlebih dahulu di dalam bumbu khusus sebelum dibakar.
Pedagang sate blater banyak dijumpai di jalan Mayjend Sungkono. Harganya berkisar Rp10.000 untuk 10 tusuk.
Gulai melung khas Purbalingga memiliki cita rasa yang khas dibanding gulai-gulai yang selama ini kamu temui. Pasalnya cara memasak gulai melung masih menggunakan cara tradisional.
Gulai melung biasanya terdiri dari daging kambing, sumsum, jeroan, babat, tulang kambing, kepala, dan kaki. Sesuaikan saja dengan seleramu. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp35.000 per porsi, bergantung dari jenis isian gulai yang kamu pilih.
Buntil merupakan makanan khas Purbalingga yang terbuat dari daun pepaya atau daun singkong yang diberi parutan kelapa dan teri, kemudian dikukus hingga matang. Bumbu-bumbu yang digunakan meliputi bawang, cabai, lengkuas, garam, dan lain-lain.
Harga 1 porsi buntil sangat ramah di kantong, yaitu hanya Rp7.000 rupiah saja.
Kepopuleran mendoan sebagai makanan khas Purbalingga sudah tersebar di mana-mana. Makanan ini terbuat dari tempe kedelai yang diberi tepung lalu digoreng setengah matang.
Mendoan terasa semakin lezat jika disantap bersama dengan cabai rawit atau saos kecap yang diberi potongan cabai. Harga 1 buah mendoan hanya Rp1.500 saja.
Nopia merupakan kue khas Purbalingga yang berbentuk setengah bulat dengan dasarnya yang sedikit gosong. Nopia terbuat dari tepung terigu dan diberi isian gula merah, susu, atau keju. Cara memasaknya yaitu dengan menempelkan adonan nopia pada dinding gentong yang telah dipanaskan.
Kuliner khas yang satu ini cocok dijadikan sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah. Hanya dengan membayar Rp15.000 kamu sudah bisa membawa pulang sebungkus nopia yang legit ini.
So merupakan sebutan dari orang Jawa untuk daun mlinjo. Ya, dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa soto so menggunakan isian daun mlinjo yang masih muda, kemudian direbus bersama dengan kuah soto.
Dalam seporsi soto mlinjo terdapat ketupat, daging ayam atau daging sapi, daun mlinjo, bihun, kecambah, dan kerupuk. Harganya berkisar Rp20.000 saja.
Setelah tadi membahas berbagai makanan yang mampu menggugah selera, sekarang saatnya membahas yang segar-segar. Apa lagi kalu bukan es durian khas Purbalingga yang populer.
Dalam satu mangkuk es durian terdapat daging buah durian yang manis dan lembut, santan kelapa segar, es batu, lalu disiram dengan gula merah cair. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp15.000 bergantung pada jenis isian yang kamu pilih.
Nah, itulah beberapa kuliner khas Purbalingga yang bisa jadi pilihan untuk wisata kuliner kamu. Kira-kira sudah tahu menu apa yang ingin kamu cicipi pertama kali?