Banda Aceh terkenal dengan sebutan sebagai kota Serambi Mekkah yang kaya akan adat budaya serta kuliner khasnya yang banyak digemari oleh para wisatawan. Gak hanya kopi gayo saja yang terkenal, selain itu ada berbagai macam jajanan khas Aceh yang bisa kamu nikmati sambil minum kopi gayo tentunya. Bahkan cocok banget dijadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Kira-kira apa saja? Berikut beberapa jajanan khas Aceh yang dapat kamu jadikan referensi untuk dicicipi dan oleh-oleh.
Bhoi merupakan salah satu jenis kue bolu tradisional khas Aceh yang punya tekstur kering. Meskipun tekstur bagian luarnya kering, namun kue bhoi tetap memiliki tekstur lembut di dalam.
Masyarakat Aceh biasanya menikmati kue bhoi sembari minum secangkir kopi gayo hangat. Apalagi bentuk kue bhoi yang unik menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk dicicipi, lho.
Timphan bisa dibilang mirip timus, ya gak? Tapi bedanya timphan dibuat dari tepung dan pisang yang sudah dihaluskan kemudian di dalamnya diberi isian sesuai selera.
Saking punya cita rasa lezat, timphan jadi kudapan yang paling sering disajikan pada saat Idulfitri oleh masyarakat Aceh. Jadi, kalau merayakan lebaran tanpa timphan rasanya kurang lengkap, deh!
Keukarah jadi jajanan jadul yang mirip sarang burung. Keukarah terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng dengan menggunakan cetakan batok kelapa yang berlubang.
Adonan yang keluar inilah nantinya ditampung di atas minyak sambil terus diaduk sampai membentuk seperti sarang burung. Cita rasa keukarah yang manis nan renyah ini sering disajikan oleh masyarakat Aceh pada saat acara tertentu.
Kue ini sering disebut sebagai kue bingkang khas Aceh. Kue ini berbahan dasar singkong, telur, dan santan yang kemudian di atasnya diberi taburan bawang goreng selanjutnya dipanggang hingga matang.
Teksturnya yang lembut dan cita rasa yang unik berkat perpaduan bawang goreng, kue adee meureudu jadi jajanan yang wajib kamu coba ketika berkunjung ke Aceh.
Kembang loyang ini serupa dengan jajanan khas nusantara, yakni kembang goyang. Namun bedanya kembang loyang dibuat dengan bahan dasar tepung beras, santan, telur, dan gula yang dicampur dengan wijen.
Kemudian digoreng dengan menggunakan cetakan sambil digoyang-goyang. Tekstur kue loyang yang renyah ditambah cita rasa manis dengan perpaduan biji wijen, dijamin bikin kamu gak bisa berhenti menggunyah.
Selain timphan, masyarakat Aceh juga masih punya kudapan yang dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Salah satunya bernama lepat. Lepat terbuat dari tepung beras ketan yang diberi isian gula merah serta kelapa parut sangrai, kemudian dikukus sampai matang.
Tekstur lepat yang lembut dengan perpaduan sensasi rasa legit. Rasanya sayang jika gak dicicipi saat berkunjung ke daerah Aceh, terutama di Gayo karena jajanan ini mudah dijumpai di sana.
Jadah lemang berbahan dasar beras ketan yang dimasak bersama santan, daun pandan, dan garam. Adonan tersebut kemudian dibalut dengan menggunakan daun pisang lalu dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar sampai matang. Jadah lemang yang memiliki cita rasa gurih. Cocok disajikan dengan pelengkap lauk khas daerah Aceh.
Meuseukat merupakan jenis dodol khas Aceh yang terbuat dari tepung dan buah nanas yang dimasak seperti dodol pada umumnya. Bentuknya yang unik membuat meuseukat banyak dihidangkan untuk hantaran pada saat acara pernikahan masyarakat Aceh.
Sekilas kue ini mirip klepon, karena sama-sama rasa terbuat dari adonan tepung ketan yang di dalamnya diisi isian lalu direbus hingga matang. Kemudian setelah matang diberi taburan kelapa parut, rasanya pun sama-sama legit dan punya tekstur kenyal.
Beragam jajanan khas Aceh di atas sangat menggiurkan bukan? Dari beberapa jajanan khas Aceh ini, kamu pengin coba yang mana?