TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Olahan Bubur Khas Eropa, Punya Rasa Unik yang Lembut di Lidah

Gak kalah lezat dari bubur khas Indonesia!

Ilustrasi Rømmegrøt (instagram.com/katrinestenhjem)

Siapa yang tidak pernah makan bubur? Makanan yang punya tekstur lembut ini terbuat dari berbagai campuran bahan, seperti beras dan kacang-kacangan yang umumnya dimasak dengan cara direbus.

Kalau di Indonesia, bubur identik sebagai menu sarapan atau alternatif makanan saat tubuh sedang tidak sehat. Tak heran, mengingat makanan satu ini memiliki konsistensi yang tidak terlalu padat, sehingga mudah untuk dicerna.

Tak hanya di Indonesia saja, bubur juga ternyata jadi favorit di berbagai belahan dunia lain, salah satunya di Benua Eropa. Kalau masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bubur ayam, bubur kacang hijau, dan bubur sumsum, masyarakat Eropa justru familier dengan lima olahan bubur berikut ini.

1. Polenta (Italia)

ilustrasi polenta (instagram.com/slawfood)

Hidangan pertama ini datang dari Italia, lebih tepatnya Italia Utara, yakni polenta. Hidangan ini termasuk hidangan kuno yang kini umumnya terbuat dari tepung jagung yang digiling kasar dan dimasak bersama air garam.

Berbeda dengan polenta versi saat ini yang identik dengan warna kuningnya yang mencolok. Dahulu, polenta memiliki warna yang lebih gelap dikarenakan perbedaan jenis bahan yang digunakan. Hal ini karena komoditas sejenis jagung baru tiba pertama kali di Eropa pada abad ke-16, sehingga masyarakat membuat polenta dengan gandum hitam dan soba sebelum masa itu.

Polenta cocok disajikan dengan hampir semua masakan, dari hidangan berbahan ikan, daging, hingga sayur-sayuran. Selain itu, polenta juga dapat dijadikan sebagai pengganti pasta, nasi, atau roti, lho Serbaguna sekali hidangan satu ini, ya?

Baca Juga: 5 Trivia Bubur Ase, Bubur Istimewa nan Langka dari Tanah Betawi

2. Banosh (Ukraina)

ilustrasi banosh (instagram.com/lian_family_hotel_restaurant)

Jika membicarakan kuliner tradisional Ukraina, banosh patut menjadi salah satu yang dibahas. Bukan tanpa alasan, banosh memang sudah sangat populer di Ukraina. Hal ini dibuktikan oleh mayoritas restoran tradisional Ukraina yang memasukkan hidangan ini dalam menu mereka.

Sama seperti polenta, banosh juga dibuat dari tepung jagung. Namun, banosh tidak hanya dimasak dengan air dan garam saja, tapi juga dengan sour cream. Di negara asalnya, hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan kerupuk, potongan bacon, tumis jamur, dan bryndza (keju yang terbuat dari susu domba mentah).

3. Mulgipuder (Estonia)

ilustrasi mulgipuder (instagram.com/helelaaniste)

Hidangan satu ini merupakan makanan tradisional Estonia yang sangat dicintai rakyatnya, khususnya di Estonia Selatan. Mulgipuder adalah sejenis bubur yang terbuat dari jelai dan kentang tumbuk yang biasanya disajikan dengan tumis bawang dan potongan daging di atasnya. Meskipun dibuat dari bahan-bahan sederhana, comfort food satu ini tetap bernutrisi dan cocok jadi santapan sekeluarga.

Baik disajikan sebagai menu ataupun menu pendamping, mulgipuder tetap terasa lezat. Jika disajikan sebagai menu utama, roti gandum hitam dan sour cream merupakan dua opsi sempurna untuk disajikan bersama hidangan ini.

4. Mannapuuro (Finlandia)

ilustrasi mannapuuro (instagram.com/ruokajakoti)

Mannapuuro atau manna porridge merupakan makanan khas Finlandia yang terbuat dari semolina, susu, dan sejumput garam yang secara tradisional disajikan dengan sesendok mentega di atasnya.

Cita rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut dan ringan di perut membuat mannapuuro jadi menu sarapan yang ideal. Selain mudah dicerna dan kaya akan nutrisi, kelebihan lain memilih mannapuuro sebagai menu sarapan adalah karena cara memasaknya yang mudah dan cepat.

Namun, tak hanya itu bubur satu ini juga ternyata cocok jadi makanan penutup atau kudapan, lho. Supaya mannapuuro jadi lebih sehat dan kaya rasa, tambahkan potongan buah-buahan segar di atasnya.

Baca Juga: 5 Trivia Khao Tom, Bubur Nasi Thailand yang Mirip Bubur Ayam Indonesia

Verified Writer

Delilah Eleanor

Professional Daydreamer | deleanour@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya