TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Bisa Memicu Kanker Paru-paru, Sebaiknya Dibatasi!

Bisa menyebabkan banyak masalah paru-paru

ilustrasi junk food (unsplash.com/kazuend)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa polutan dan racun yang kita hirup, seperti pada perokok dan perokok pasif, adalah faktor risiko utama terjadinya kanker paru-paru. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makanan juga dapat berperan. Namun, tidak seperti asap rokok yang harus dihindari sepenuhnya, kamu tidak perlu sepenuhnya menghilangkan semua makanan ini dari diet.

Inilah deretan makanan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru sehingga perlu dibatasi konsumsinya.

1. Lemak jenuh

unsplash.com/Jez Timms

Sebuah studi dalam Journal of Clinical Oncology menyatakan adanya kaitan antara asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok dan mereka yang baru saja berhenti merokok. Peneliti menemukan bahwa individu yang makan lemak jenuh paling banyak memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih tinggi daripada individu yang makan paling sedikit, sedangkan individu yang makan lemak tak jenuh ganda paling banyak memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih rendah.

Sebenarnya, belum jelas mekanisme dari hal tersebut. Namun, hal ini kemungkinan karena perokok dan mantan perokok dapat memperoleh manfaat dari peningkatan kualitas lemak makanan. Lemak jenuh banyak terdapat pada daging olahan, kulit ayam, mentega, dan minyak.

Baca Juga: 10 Makanan Pengganti Nasi untuk Sarapan, Lebih Sehat dan Awet Kenyang

2. Karbohidrat olahan

pexels.com/Buenosia Carol

Gula sederhana dalam karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan memicu perubahan hormonal yang dapat memicu peradangan kronis. Dari waktu ke waktu, peradangan kronis dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan risiko kanker.

Sebuah penelitian di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menunjukkan bahwa individu yang menyantap makanan tinggi gula memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Meskipun demikian, tidak semua karbohidrat buruk. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, beras merah, buah-buahan, dan sayuran, karena mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol.

3. Daging panggang

pexels.com/Kaboompics.com

Daging panggang dan bakar sebenarnya lebih dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker pankreas dan kanker payudara daripada kanker paru-paru. Namun, proses pemanggangan menghasilkan karsinogen yang dilepaskan saat lemak daging dibakar. Aktivitas memanggang dapat melepaskan hidrokarbon polisiklik dan itu bisa masuk ke dalam daging dan menyebabkan kanker.

Untuk menurunkan risiko tersebut, menurut ahli dari Kansas State University, menambahkan ramuan rosemary ke hamburger mengurangi kadar karsinogen sebesar 30 hingga 100 persen.

4. Arsenik

unsplash.com/Pierre Bamin

Arsenik adalah unsur alami yang ditemukan dalam jumlah kecil di air minum, nasi, jus apel, makanan laut, dan unggas. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine mengamati populasi di Bangladesh dengan arsenik kadar air minum sangat tinggi. Para peneliti mengevaluasi 950 orang Bangladesh dan menemukan bahwa mereka yang terpapar arsenik, bahkan pada tingkat sedang, mereka mengalami gangguan fungsi paru-paru dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar arsenik. Kerusakannya setara dengan beberapa dekade merokok.

Meskipun demikian, minum air atau menyantap makanan dengan kadar arsenik yang sangat rendah boleh-boleh saja. Terdapat ambang batas yang harus dilewati untuk memiliki risiko kanker paru-paru dan paparan pasif kemungkinan tidak meningkatkan risiko kanker paru-paru secara signifikan.

Baca Juga: Selain Sehat, 5 Makanan Ini juga Berdampak Baik bagi Lingkungan

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya