TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tentang Flexitarian, Keseimbangan Protein Hewani dan Nabati

Banyak sayur tapi tetap bisa makan daging

Iljustrasi burito (pexels.com/Pixabay)

Berbagai perkembangan pola makan telah dilalui dari zaman 1800-an. Misalnya saja vegetarian, pola makan hanya sayuran yang sudah ada pada tahun 1839 atau fruitarian, pola makan hanya buah-buahan yang ada sejak 1893. Kini satu lagi pola makan atau diet yang mulai ramai diikuti oleh orang-orang dan masuk dalam banyak penelitian yaitu flexitarian. Sebuah diet yang konon bisa menurunkan berat badan tanpa harus kehilangan makan hewan. Berikut adalah ulasan tentang flexitarian.

1. Flexitarian, fleksibel dan vegetarian

Ilustrasi makanan (blueapron.com)

Flexitarian berasal dari 2 kata yaitu fleksibel dan vegetarian yang diciptakan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner. Pola makan satu ini memiliki tujuan untuk memanfaatkan produk nabati secara maksimal tapi tetap dapat menikmati produk hewani namun tidak berlebihan. Secara nama tentu flexitarian bukanlah jenis diet vegetarian yang sepenuhnya tidak makan daging. Flexitarian tetap memasukkan daging pada badan dengan takaran yang pas.

2. Porsi yang diatur

Ilustrasi makanan (pexels.com/Pixabay)

Dalam pola makan flexitarian, tak ada makanan dengan larangan keras karena diet ini berfokus pada porsi. Dalam bukunya, Dawn Jackson Blatner menyarankan untuk melakukan pola makan flexitarian pemula yaitu tidak makan daging 2 kali seminggu dan untuk 5 hari berikutnya makan daging hanya 26 ons. Jika merasa ingin menambah, bisa mencoba tingkat lanjut yaitu 3-4 hari tanpa daging dan sisanya hanya mengonsumsi 18 ons daging. Untuk tingkat selanjutnya adalah tidak makan daging selama 5 hari dan sisanya hanya makan 9 ons.

Atau agar lebih mudah, bagi peminat pola makan ini bisa melakukan patokan makan seperti berikut pemula: makan 6-8 kali tanpa daging, lanjutan: makan 9–14 tanpa daging  dan ahli: 15 lebih makanan tanpa daging. Hal ini dalam takaran makan seminggu makan 21 kali dengan sehari makan 3 kali.

Baca Juga: 8 Makanan Sederhana Ini Bisa Jadi Teman Lidah Saat Mengerjakan Skripsi

3. Manfaat diet flexitarian

Ilustrasi penurunan berat badan (pexels.com/Natasha Spencer)

Flexitarian merupakan pola makan sehat yang tak menghilangkan unsur hewani dengan nabati yang tinggi. Seperti halnya vegetarian, flexitarian juga memiliki manfaat seperti penurunan berat badan, mencegah kanker, mencegah diabetes, mengurangi dampak penyakit jantung. Walaupun untuk penurunan berat badan tentu tak sesignifikan seperti pola makan vegan. Selain itu, dalam mengikuti pola makan ini tak sesulit diet vegan yang harus makan langsung tanpa unsur hewani.

4. Saatnya 3 langkah penting untuk memulai

Ilustrasi orang membaca buku (pexels.com/Georgia Maciel)

Untuk memulai pola makan flexitarian, kamu bisa melakukan 3 langkah mudah yaitu

  1. Atur ulang porsi makan. Jika dulu makan tanpa mengatur atau bahkan terlalu banyak aturan, kini tak perlu bingung untuk memulai flexitarian. Pasalnya untuk makan kamu cukup menimbang 25% daging ayam atau sapi dan bisa juga ikan, 25 persen biji-bijan seperti gandum, beras merah atau quinoa, 50 persen buah-buahan dan sayur-sayuran favoritmu.
  2. Mengolah resep. Atur kembali resep-resep favoritmu agar lebih sedikit porsi daging yang dimakan. Kamu bisa mengganti setiap ons daging dengan 1/4 cangkir kacang. Untuk penambah cita rasa bisa menambahkan kecap rendah sodium, jamur, kentang, teh hijau, dan saus tomat.
  3. Eksplor resep. Coba buka-buka kembali resep vegetarian atau bisa mencari lewat internet. Bisa juga bertukar buku dengan temanmu yang merupakan vegetarian biar makin banyak variasi makanan nabati yang kamu makan. 

Baca Juga: 6 Risiko Pola Diet Vegetarian bagi Kesehatan yang Perlu Kamu Pahami

Verified Writer

mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya