TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Lho 13 Nama Lain Pemanis Buatan, Sudah Tahu Baik dan Buruknya?

Mantan gak termasuk pemanis buatan, ya #eh

pexels.com/pixabay

Ketika membeli produk tertentu, terutama minuman dalam kemasan, usahakan untuk kroscek lagi komposisi dan kandungan nutrisinya. Produk tertentu seringkali menggunakan beberapa jenis pemanis dan masih menambahkan gula, yang tentu saja berbahaya kalau dikonsumsi terlalu banyak.

Di Indonesia, ada 13 jenis pemanis buatan atau artificial sweetener yang sudah diizinkan penggunaannya. Nah, kamu perlu tahu nih apa saja kelebihan dan kekurangan pemanis tersebut beserta namanya.  

1. Aspartam

Disclose.tv

Aspartam adalah pemanis buatan yang paling sering digunakan dalam industri makanan, karena tidak menyisakan after taste pahit. Tapi derajat kemanisannya sangat tinggi, sekitar 60-220 kali gula murni.

Dari semua pemanis buatan, hanya aspartam yang mengalami metabolisme dalam tubuh. Aspartam dirombak secara cepat dan sempurna menjadi asam amino asam aspartat, fenilalanin, dan metanol. Meski tak mengandung kalori, batas konsumsinya hanya 50 ml/kg berat badan.

2. Sakarin

drweil.com

Pelopor pemanis buatan sejak seabad lalu ini punya indeks kemanisan 300-500 dari gula pasir. Sejauh ini, penggunaan sakarin masih diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam takaran wajar.

Namun perlu hati-hati, karena mulai banyak penelitian yang menyimpulkan kalau konsumsi sakarin bisa berpotensi menimbulkan kegemukan.

3. Siklamat

rodale.com

Siklamat punya derajat kemanisan 30 kali gula pasir. Hasil penelitian Codex Alimentarius Commissions pada 1984 menyimpulkan siklamat tidak terbukti menyebabkan mutagen dan kanker.

Meski demikian, Amerika Serikat dan Kanada tidak mengizinkan penggunaan siklamat. Di Indonesia, penggunaannya dibolehkan BPOM selama dosisnya tepat.

4. Neotam

cosmosclinic.com.au

Pemanis turunan aspartam ini punya derajat kemanisan yang sangat tinggi, yaitu 7.000–13.000 kali gula. Beberapa studi menyebutkan neotam aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek buruk khusus.

Penambahan neotam pada konsentrasi tertentu dapat menghilangkan rasa pahit, rasa mentah, dan rasa nutty  dari produk kacang kedelai. Ketika dikonsumsi,  neotam dapat dimetabolisis dan tidak akan terakumulasi di dalam tubuh, karena akan dikeluarkan melalui urin atau feses.

5. Xylitol

Pixabay.com/Hans

Xylitol ini bukan nama merek permen ya, meskipun memang penggunaannya paling banyak pada produk permen. Alasannya, karena xylitol aman untuk gigi alias tak menyebabkan karies.

Silitol punya nilai kalori 2,4 kkal/gram yang tergolong rendah. Gula alkohol ini punya derajat kemanisan satu kali gula pasir dan termasuk dalam GRAS (Generally Recognized as Safe). 

6. Maltitol

medicalxpress.com

Maltitol adalah gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,9 kali gula pasir.  Umumnya dikenal aman karena termasuk GRAS. Zat pemanis ini dibuat dengan cara hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati.

Namun, kandungannya tak menyebabkan kerusakan gigi atau peningkatan insulin pada penderita diabetes.

7. Sorbitol

healthyaggies.com

Sama seperti xylitol, sorbitol seringkali dijadikan pemanis dalam produk permen karena tak menimbulkan karies gigi. Sorbitol termasuk glukosa dengan derajat kemanisan 0,5 hingga 0,7 kali gula pasir.

Selain pemanis, zat ini juga bisa menjadi humektan, pengental, dan mencegah terbentuknya kristal pada sirup. Sedangkan, bagi penderita diabetes dan pelaku diet rendah kalori, sorbitol aman dikonsumsi selama tak berlebihan.

Baca Juga: 7 Makanan Enak yang Biasa Lewat Depan Rumah, Susah Nolak buat Gak Beli

8. Laktitol

ontario.ca

Derajat kemanisan laktitol berkisar 0,3 hingga 0,4 kali gula pasir. Termasuk GRAS atau umumnya dikenal aman karena tak merusak gigi.

Laktitol juga banyak dimanfaatkan dalam produk khusus penderita diabetes. Sama dengan manitol, konsumsi laktitol per hari lebih dari 20 gram akan berefek laksatif.

9. Manitol

blogs.ext.vt.edu

Manitol termasuk GRAS (Generally Recognized as Safe) dan merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan 0,5 hingga 0,7 kali gula pasir.

Dapat digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes dan aman untuk kamu yang lagi berdiet, karena kalorinya hanya 1,6 kkal/gram. Tapi perlu diperhatikan, konsumsi manitol lebih dari 20 gram per hari akan berefek laksatif.

10. Eritritol

Pixabay.com/stevepb

Eritritol merupakan gula alkohol dengan derajat kemanisan kecil dibanding lainnya, yakni 0,7 kali gula pasir. Pemanis ini termasuk GRAS, yang cenderung aman digunakan.

Lebih dari 90 persen eritritol yang diserap usus halus dikeluarkan melalui urine tanpa perubahan dalam kurun waktu 24 jam. Nilai kalori yang terkandung hanya 0,2 kkal/gram, sehingga tak menyebabkan karies gigi, gula darah, dan insulin penderita diabetes.

11. Sukralosa

cabothealth.com.au

Sukralosa punya rasa 600 kali lebih manis dari gula murni. Meski demikian, sukralosa tidak dapat dicerna tubuh, sehingga tak berpengaruh pada gula darah.

Tak seperti gula, pemanis ini tidak menyebabkan kerusakan pada gigi atau potensi penyakit lainnya seperti diabetes. Kelebihan lainnya, sukralosa juga bisa diolah dalam suhu tinggi tanpa mengurangi rasa manisnya.

12. Asesulfam potassium (acesulfame-K)

Unsplash.com/Leighann Renee

Di samping aspartam, acesulfame-K juga sering ditambahkan dalam produk makanan dan minuman kemasan di Indonesia. Bedanya, pemanis ini akan dikeluarkan melalui urin tanpa mengalami perubahan.

Baca Juga: 13 Foto Makanan Nyeleneh yang Bisa Bikin Chef Arnold Emosi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya