TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Trivia Ndas Borok, Olahan Singkong yang Hanya Ada di Temanggung

Sering disebut sebagai pizza jawa

ndas borok (instagram.com/ddray_)

Pelesiran ke Temanggung, sempatkan untuk mencicipi kuliner unik di daerah sini yang bernama ndas borok. Makanan yang bentuknya bulat, lebar, dan pipih ini terbuat dari singkong yang dikombinasikan dengan kelapa parut serta gula aren.

Melihat bentuknya yang mirip dengan makanan khas Italia bernama pizza, ndas borok dikenal juga dengan panggilan pizza jawa atau pizza temanggung. Banyak trivia menarik tentang ndas borok yang perlu kamu tahu. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Baca Juga: 6 Keunikan Pasar Papringan Temanggung, Serasa Wisata ke Masa Lalu

1. Nama ndas borok mengingatkan dengan sebutan penyakit kulit

ndas borok (instagram.com/dwisunuaja)

Berasal dari bahasa Jawa, ndas memiliki arti kepala. Sedangkan borok sendiri semacam luka pada kulit kepala yang disebabkan oleh infeksi sehingga meninggalkan ciri seperti melingkar, sedikit berwarna kehitaman, dan bagian tengahnya terbuka. Mendengarnya mungkin menjijikkan, tapi ndas borok jadi inspirasi penamaan dan perwujudan dari kuliner tersebut, lho.

Bila diperhatikan lagi, makanan ndas borok juga mendeskripsikan dari penyakit kulit pada kepala tersebut. Di mana, warna gula aren yang identik kecokelatan dan muncul pada adonan singkong diibaratkan dengan borok. Sedangkan adonan singkong sendiri, diibaratkan kulit kepala. Karena itu, ndas borok seperti menggambarkan perwujudan dari penyakit kepala dengan nama sama tersebut.

2. Ndas borok punya mitos yang berkaitan dengan Gunung Sumbing

ndas borok (instagram.com/dwisunuaja)

Menurut pendapat masyarakat setempat, terciptanya ndas borok terkait dengan mitos yang melekat dengan Gunung Sumbing. Konon, masyarakat Temanggung zaman dulu dilarang membawa bekal nasi ketika akan mendaki ke Gunung Sumbing yang lokasinya mencangkup Temanggung, Wonosobo, dan Magelang.

Sebenarnya, mitos yang hanya isapan jempol belaka ini sendiri tak berdasar alias tidak ada efeknya. Namun, masyarakat setempat mengaitkan jika mendaki gunung membawa bekal nasi pastinya harus segera dimakan agar tidak basi. Di sisi lain, ketika bekal nasi sudah dimakan sedangkan perjalanan pendakian pun cukup panjang, membuat pendaki bakal lapar lagi, dan kehabisan bekal. 

Itulah kenapa adanya pelarangan membawa bekal nasi ketika mendaki dan menggantinya dengan bekal yang mampu mengenyangkan lama. Contohnya adalah makanan terbuat dari singkong, kelapa, dan gula aren yang kini dikenal dengan ndas borok. 

Baca Juga: Resep Muffin Singkong, Kreasi Singkong Kekinian yang Manis

Verified Writer

Tifani Topan

(Food & Travel Enthusiast) Mohon maaf jika terjadi kesalahan penulisan maupun informasi. Terima kasih

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya