TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Tepung yang Diputihkan dan yang Tidak Diputihkan 

Jangan sampai salah pilih, ya

ilustrasi tepung tanpa proses pemutihan (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Apakah kamu sudah tahu belum bahwa selama ini tepung terbagi atas dua, yaitu tepung yang diputihkan dan tepung yang tidak diputihkan? Karena hingga saat ini, masih banyak orang yang belum tahu tentang hal ini.

Padahal dalam beberapa jenis makanan, kedua jenis tepung ini tentu memiliki peran yang cukup penting. Apalagi, jika orang yang mengonsumsi makanan tersebut memiliki lidah sensitif. Pasti ia akan segera tahu apa beda dari kedua jenis tepung ini. 

Buat kamu yang masih bingung untuk membedakan kedua jenis tepung ini, silahkan simak informasi di bawah ini, ya. 

1. Proses terbentuknya tepung 

ilustrasi tepung putih (pexels.com/Katerina Holmes)

Biasanya, tepung yang diputihkan telah dicampur dengan bahan tambahan kimia, sepeti klorin dioksida dan benzoil peroksida. Karena hal ini, tepung akan berwarna putih cerah. Tambahan bahan kimia juga akan membantu proses penuaan pada tepung sehingga membuat makanan yang dipanggang akan terasa lebih ringan dan empuk.

Sementara itu, tepung yang tidak diputihkan akan mengalami proses penuaan secara alami. Proses penuaan ini terjadi akibat tepung terpapar oleh oksigen dalam jangka waktu yang cukup lama.

Karena membutuhkan waktu yang lebih lama, harga tepung yang tidak mengalami proses pemutihan akan lebih mahal daripada tepung yang telah mengalami proses pemutihan.

Baca Juga: Cooking 101: Apa Perbedaan Tepung Maizena dan Tepung Tapioka?

2. Tekstur tepung

ilustrasi tekstur tepung (pexels.com/Kaboompics .com)

Tekstur dari tepung yang mengalami proses pemutihan akan sedikit lebih lembut dan butirannya akan terasa lebih halus bila dibandingkan dengan tepung yang tidak mengalami proses pemutihan.

Selain itu, adonan dengan tepung yang mengalami proses pemutihan akan memiliki tekstur yang lebih lembut dan bewarna cerah daripada adonan yang menggunakan tepung tanpa proses pemutihan. 

3. Digunakan untuk jenis makanan yang berbeda

ilustrasi penggunaan tepung (pexels.com/Ron Lach)

Tepung yang mengalami proses pemutihan lebih cocok memiliki tekstur halus dan menyerap lebih banyak air. Sehingga tepung ini cocok digunakan untuk jenis makanan sepertinya kue kering, pancake, waffel, roti cepat saji, dan kulit pie. 

Sementara itu, tekstur tepung yang mengalami proses pemutihan lebih padat dan dapat mempertahankan bentuk makanan yang akan di dipanggang. Misalnya, kue puff, kue sus, roti ragi dan popover. 

4. Jumlah nutrisi yang tekandung

ilustrasi nutrisi pada tepung (pexels.com/Pixabay)

Mengutip Healthline, tepung yang tidak mengalami proses pemutihan mampu mempertahankan nutrisi pada gandum lebih baik daripada tepung yang mengalami proses pemutihan. Namun, kandungan gizi yang terdapat pada kedua jenis tepung ini hampir sama. Misalnya, jumlah kalori, protein, lemak, karbohidrat dan serat.

Perbedaan yang paling terlihat adalah pada kandungan vitamin E. Tepung yang mengalami proses pemutihan mengalami penurunan kandungan vitamin E. Sedangkan, tepung yang tidak mengalami proses pemutihan mengandung lebih banyak vitamin E dan masih sesuai dengan kebutuhan harian, yaitu kurang dari dua persen per 125 gram.

Baca Juga: 5 Fakta Nutrisi Tepung Almon, Alternatif Tepung Sehat Pilihan

Verified Writer

Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya