TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Chimaek, Cara Makan Ayam Goreng Nikmat ala Korea Selatan

Pencinta drakor pasti sudah akrab dengan kombinasi ini

ilustrasi ayam goreng dan bir (pixabay.com/fudowakira0)

Bagi pencinta drama atau film Korea Selatan, pasti sudah gak asing dengan istilah 'chimaek' yang merupakan kombinasi dari ayam goreng dan bir. Bahkan kamu pasti pernah menemui chimaek disajikan sebagai yasik atau camilan tengah malam para aktor, nih.

Mengingat zaman dahulu ayam hanya dimasak dengan resep tradisional, bagaimana ayam goreng dengan baluran tepung bisa populer di Korea Selatan? Nah, inilah dia lima fakta unik tentang chimaek, cara nikmat makan ayam goreng ala Korea Selatan. Check this out!

1. Apa itu chimaek?

ilustrasi ayam goreng dan bir (pixabay.com/ebaalparra)

Chimaek atau kepanjangan dari 'chikin maekju' merupakan salah satu anju yang sering kali muncul dalam drama atau film Korea Selatan, nih. Anju sendiri adalah istilah yang merujuk pada makanan yang disajikan sebagai pendamping minuman beralkohol.

Berkat budaya anju tersebut, ayam goreng mulai digemari sebagai pendamping minum bir pada tahun 1980-an sehingga dikenal dengan sebutan chimaek. Di Korea Selatan, chimaek biasanya disantap pada malam hari secara beramai-ramai selepas bekerja, lho.

Baca Juga: 9 Alasan Kenapa Iced Americano Disukai oleh Artis Korea Selatan

2. Awal mula ayam goreng tepung di Korea

ilustrasi ayam goreng ala Korea (pexels.com/Ivan Babydov)

Sesuai buku masak Sangayorok yang ditulis pada 1459, konsep ayam goreng sudah dikenal di Korea sejak awal Dinasti Joseon sebagai pogye. Namun ayam goreng yang diberi baluran tepung atau versi modern baru dikenal pada era pasca Perang Korea pada tahun 1950-an.

Saat itu, para tentara Amerika menggunakan ayam sebagai pengganti kalkun saat perayaan Thanksgiving mereka di Korea. Ayam goreng tepung tersebut juga dibagikan kepada tentara Korea yang kemudian mereka dijuluki "rasa surga" karena kelezatannya, lho.

 

3. Kepopuleran ayam goreng tepung di Korea

ilustrasi ayam goreng ala Korea (pixabay.com/ewhity)

Pada sekitar tahun 1960-an, restoran ayam rotisserie yang bergaya Barat menjadi populer di daerah perkotaan sehingga muncul istilah baru "ayam kantong kuning". Ini karena pada saat hari gajian, para ayah akan membeli ayam rotisserie berkantong kuning untuk keluarga.

Tetapi setelah itu, ayam goreng berbumbu pedas maupun yangnyeom chicken juga populer di Korea. Bahkan yangnyeom chicken adalah inovasi makanan pendamping saat meminum bir atau anju yang menjadi awal mula kepopuleran kombinasi ayam dan bir atau chimaek.

4. Imbas krisis ekonomi 1997 di Korea

ilustrasi ayam goreng ala Korea (pixabay.com/ewhity)

Inovasi ayam goreng berbumbu pedas atau yangnyeom chicken ternyata menjadi awal mula kepopuleran chimaek di Korea. Bahkan saat mengalami krisis ekonomi pada 1997 silam, ini membuat banyak pekerja yang di-PHK membuka kedai ayam goreng untuk mencari nafkah.

Dengan banyaknya kedai ayam goreng yang dibuka imbas dari krisis ekonomi pada saat itu, orang Korea tentu semakin menggemari chimaek. Pada tahun 2000-an, terdapat varian baru ayam goreng chimaek di Korea, salah satunya adalah ayam goreng bumbu bawang putih.

Baca Juga: 9 Alasan Itaewon Jadi Lokasi Wisata Populer di Korea Selatan

Verified Writer

Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya