TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Panna Cotta dan Puding Custard, dari Asal hingga Visualnya

Dessert klasik yang sama-sama lembut tapi bahannya beda

ilustrasi panna cotta dan puding custard (freepik.com/lifeforstock | freepik.com/lifeforstock)

Panna cotta dan puding custard, dua hidangan penutup yang lezat dan elegan ini seringkali membingungkan banyak orang karena kesamaan penampilan mereka. Dengan bentuk dan warna yang sama, keduanya kerap terlihat serupa saat disajikan di dalam piring. Apalagi jika terdapat lapisan karamel di atasnya.

Terlebih lagi saat ini kamu sudah bisa menemukan berbagai resep yang sebenarnya menggunakan bahan-bahan tambahan selain bahan aslinya. Dalam beberapa resep, kamu mungkin bakal menemukan variasi panna cotta dan puding custard yang menggunakan bahan pengental alternatif seperti agar-agar, yang sebenarnya lebih umum digunakan dalam hidangan penutup di Asia.

Namun, perbedaan dalam asal, bahan, tekstur, dan presentasi mereka menjadikan keduanya adalah dua hidangan yang berbeda secara esensial. Buat kamu yang tertarik untuk mengetahui perbedaan-perbedaan berbagai hidangan yang memiliki kemiripan secara visual, kamu juga harus menyimak perbedaan antara panna cotta dan puding custard berikut ini!

1. Berasal dari negara yang berbeda

ilustrasi panna cotta (pixabay.com/Stefan Schweihofer)

Dari namanya saja sudah bisa ditebak jika panna cotta dan puding custard atau custard pudding berasal dari negara yang berbeda. Dalam bahasa Italia, panna cotta secara harfiah berarti "krim dimasak" atau "krim yang dibekukan". Istilah ini merujuk pada karakteristik utama hidangan ini yaitu krim yang dimasak kemudian dibekukan hingga menghasilkan tekstur lembutnya yang khas.

Sementara itu, puding custard di Jepang juga dikenal sebagai sebutan purin. Jika diartikan, purin merujuk pada sebuah hidangan penutup berupa puding dengan lapisan karamel yang manis. Ini adalah hidangan penutup yang populer di Jepang dan dikenal dengan nama custard pudding dalam bahasa Inggris. 

Selain di Jepang, puding custard juga bisa kamu temukan di beberapa negara dengan sebutan yang berbeda. Contohnya, creme caramel di Prancis dan flan di Spanyol.

Baca Juga: Resep Mango Panna Cotta, Dessert Italia yang Istimewa!

2. Panna cotta terbuat dari gelatin

ilustrasi gelatin lembaran (commons.m.wikimedia.org/Danielle dk)

Untuk bisa menciptakan tekstur yang lembut sekaligus kokoh, krim kental atau heavy cream diolah bersama gelatin dan gula sebagai pemanis. Krim kental memberikan kekayaan rasa dan kelembutan tekstur pada dessert ini, sedangkan gelatin bertindak sebagai pengental yang membuat panna cotta mengeras saat didinginkan.

Berbeda dengan panna cotta, untuk membuat puding custard gak membutuhkan bahan pengental, seperti gelatin dan agar-agar. Puding custard mencapai tekstur kenyal dan lembutnya melalui campuran bahan berupa telur dan susu yang dikukus, dipanggang, atau direbus.

Di dalam puding ini telur berperan sebagai pengental alami sehingga memberikan tekstur yang khas tanpa memerlukan tambahan gelatin atau agar-agar.

3. Puding custard memiliki tekstur yang lebih padat

ilustrasi sepotong puding custard (vecteezy.com/noomkim)

Telur yang digunakan dalam membuat puding custard menciptakan tekstur yang khas di mana teksturnya sedikit lebih padat dibandingkan tekstur dari panna cotta. Ketika campuran telur dan susu dikukus, dipanggang, atau direbus; telur membantu menghasilkan tekstur yang padat namun tetap lembut.

Di sisi lain, panna cotta menggunakan gelatin sebagai bahan pengental yang memberikan tekstur yang lebih kenyal dan lembut. Dengan penggunaan gelatin, panna cotta dapat dengan mudah mengatur dan mempertahankan bentuknya saat didinginkan di dalam cetakan atau cangkir.

4. Panna cotta cenderung memiliki rasa krim yang kuat

ilustrasi panna cotta (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)

Panna cotta cenderung memiliki rasa krim yang kuat. Ini disebabkan oleh penggunaan krim kental sebagai salah satu bahan utamanya. Krim kental memiliki rasa creamy yang memberikan karakteristik utama cita rasa pada dessert ini. Rasa manis dan lembut krim ini sering disempurnakan dengan sedikit pasta vanila.

Siapa pun tahu jika telur memiliki rasa dan aroma khas yang kuat di dalam hidangan apa pun termasuk puding custard. Namun, kehadiran lapisan karamel di atasnya mampu mendominasi cita rasa dan aromanya. Karamel dan puding custard yang lembut menciptakan perpaduan yang memikat antara manis karamel berwarna kecokelatan dan puding custard yang creamy berwarna kuning pucat.

Baca Juga: Resep Puding Susu Gyukaku, Lembut Tanpa Telur dan Gelatin

Verified Writer

Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya