Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kenal dengan jajanan wajik? Biasanya berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur lengket dan rasa yang manis.
Wajik terbuat dari beras ketan. Jajanan ini biasanya hadir dalam hajatan seperti pernikahan. Ternyata, wajik ini punya makna dalam bagi pengantin, lho!
Selain itu, apa saja info-info menarik lain dari jajanan yang diduga telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit ini? Yuk, cari tahu lebih lanjut di artikel berikut!
1. Wajik terbuat dari beras ketan
ilustrasi beras ketan untuk bahan membuat wajik (pixabay.com/Jing) Wajik adalah makanan yang terbuat dari ketan, santan, gula merah, dan kelapa. Jajanan ini memiliki tekstur yang lengket, manis, dan ada rasa kelapa. Wajik merupakan makanan tradisional khas Blitar, Jawa Timur. Selain itu, makanan manis ini juga terkenal di Jawa Tengah.
Baca Juga: Resep Wajik Ketan Pandan, Manis dan Legitnya Bikin Lidah Menari
2. Wajik sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit
ilustrasi wajik dan makanan tradisional lainnya (vecteezy.com/Ika Rahma) Konon katanya, wajik sudah ada sejak zaman Kerajaaan Majapahit, sekitar abad ke-16. Wajik telah tertulis dalam kitab sastra religi kuno yaitu Kitab Nawaruji atau Sang Hyang, Tattawajnana karya Mpu Siswamurti. Menurut kitab tersebut, wajik menjadi makanan para raja-raja.
3. Biasanya disuguhkan pada acara pernikahan
ilustrasi wajik (commons.wikimedia.org/Joseagush) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Wajik biasanya disuguhkan saat ada hajatan. Biasanya, wajik juga disuguhkan saat pernikahan dan menjadi seserahan pernikahan. Hal ini tak lepas dari makna wajik untuk mempelai.
Wajik melambangkan harapan untuk pengantin agar senantiasa lengket dan terpisahkan hingga usia lanjut dan selalu bersabar dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
4. Terdapat beberapa macam wajik
ilustrasi wajik (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto) Ada beberapa macam jenis wajik di Indonesia. Yang tentunya kita kenal adalah wajik ketan. Wajik ini terbuat dari beras ketan, berwarna cokelat karena gula merah, dan dipotong berbentuk belah ketupat.
Wajik kletik khas Blitar, kurang lebih sama dengan wajik ketan, hanya saja wajik kletik dibungkus kecil-kecil dengan kulit jagung. Tekstur wajik kletik Blitar juga masih terasa beras ketannya karena beras ketan dimasak tidak matang sempurna.
Ada lagi wajik Bandung khas Jawa Barat yang mana lebih dominan rasa kelapa daripada ketannya. Di Sumatra, ke wajik ini disebut dengan pulut manis.
Baca Juga: Resep Jalabia Ketan Hitam, Empuk dan Rasanya Manis Gurih