TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jajanan Manis Khas Betawi Tempo Dulu, Sudah Mulai Langka, Nih!

Jajanan jadul yang bikin kangen

ilustrasi kue dongkal (commons.wikimedia.org/Yuriandrian85)

Suku Betawi memiliki beragam budaya. Tak hanya terkenal dengan ondel-ondelnya saja, Betawi juga memiliki aneka kuliner yang nikmat. Ketoprak, soto betawi, hingga kerak telor merupakan beberapa kuliner Betawi yang terkenal. 

Betawi juga memiliki aneka jajanan manis yang nikmat. Sayangnya, aneka jajanan tersebut sudah mulai langka. Sebut saja roti gambang, yakni roti khas Betawi yang langka dan pernah masuk dalam daftar 50 roti terbaik di dunia versi CNN pada tahun 2019.

Termasuk roti gambang, berikut lima jajanan manis khas Betawi yang keberadaannya sudah mulai langka. Apakah ada favoritmu?

1. Roti gambang yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda

ilustrasi roti gambang (commons.wikimedia.org/Midori)

Roti gambang adalah roti berwarna cokelat dengan bentuk persegi panjang. Nama roti gambang terinspirasi dari alat musik gambang kromong. Sebab, roti ini berbentuk seperti gambang kromong.

Konon katanya, roti gambang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan tercipta karena dulu orang Belanda sering sarapan dengan roti. Roti gambang memiliki rasa manis dari gula merah dan di dalam adonannya diberi beberapa rempah untuk menambah aroma juga cita rasanya.

Baca Juga: 5 Jajanan Manis Khas Semarang yang Rasanya Bikin Kangen 

2. Kue sengkulun yang kerap hadir di acara spesial Betawi

ilustrasi kue sengkulun (dinaskebudayaan.jakarta.go.id)

Kue sengkulun adalah jajanan manis khas Betawi yang biasanya ada di acara-acara penting dan istimewa. Kue sengkulun terbuat dari beras ketan, kelapa, gula pasir, dan vanili yang dicampur rata di dalam wadah yang nantinya akan di kukus. Kue sengkulun disajikan dengan parutan kelapa di atasnya.

3. Kue dongkal yang sederhana terbuat dari tepung beras

ilustrasi kue dongkal (commons.wikimedia.org/Yuriandrian85)

Kue dongkal adalah salah satu jajanan manis khas Betawi yang sudah mulai langka keberadaannya. Kue ini dari adonan tepung beras, lalu diberi gula merah dan disajikan dengan parutan kelapa. Kue ini memiliki perpaduan cita rasa manis dari gula merah dan gurih dari kelapa parut.

Dahulu, kue dongkal disajikan pada upacara-upacara adat. Kue dongkal juga kerap disajikan pada acara-acara gotong royong masyarakat. Kue satu ini dahulu disantap saat sarapan. Konon katanya, nama dongkal didapat dari cara pengirisan kue ini yang dicongkel dengan centong. 

4. Kue geplak yang kerap jadi hantaran di pernikahan Betawi

ilustrasi kue geplak (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto)

Kue geplak memiliki cita rasa manis dengan tekstur yang lembut dengan warna putih kecokelatan dengan bentuk persegi panjang. Kue geplak biasanya disajikan sebagai salah satu hantaran untuk upacara pernikahan dalam tradisi adat Betawi.

Kue geplak dibuat dari beras yang cukup pera lalu digiling hingga menjadi tepung dan kemudian disangrai. Tepung beras sangrai kemudian dicampurkan dengan gula pasir cair dan kelapa parut sangrai. Adonan kemudian dicetak dan dipadatkan dengan di-geplak atau diketok-ketok menggunakan sendok.

Baca Juga: Resep Es Selendang Mayang Khas Betawi, Nyegerin Abis!

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya