TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ochazuke, Nasi Berkuah Teh Hijau yang Nyaman di Lambung

Rasanya yang ringan memberikan efek soothing untuk tubuh

ilustrasi ochazuke (commons.wikimedia.org/avlxyz )

Pernah mendengar ochazuke? Ini adalah makanan dari Jepang yang terbuat dari nasi dengan kuah teh hijau. Konon katanya, ochazuke tercipta untuk menghangatkan nasi di malam hari yang sudah dimasak di pagi hari. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan nasi sisa dan meminimalkan adanya makanan yang terbuang.

Tidak hanya terdiri dari nasi dan teh hijau saja, beberapa toping berupa daging atau ikan dan sayuran pun turut menambah kelezatan dari ochazuke. Selain mengenyangkan, ochazuke  juga bisa menjadi comfort food saat perut terasa tidak enak.

Nah, mau tahu lebih lanjut tentang fakta menarik dari kuliner unik ini? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

1. Ochazuke sudah ada sejak ribuan tahun lalu

ilustrasi ochazuke (commons.wikimedia.org/matsukawa1971)

Ochazuke mempunyai arti terendam dalam teh. Sesuai dengan namanya, ochazuke merupakan makanan terdiri dari nasi yang direndam dengan teh. Melansir Gurunavi, saat zaman Heian (794–1185), masyarakat Jepang punya kebiasaan untuk menuangkan air panas atau teh ke dalam nasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehangatan dan kelembapan nasi agar ketika dinikmati nasi tidak dingin dan kering.

Pada zaman Edo (1603–1867), meminum teh hijau menjadi suatu hal yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Apalagi, saat zaman itu teh seperti bancha dan sencha makin mudah didapatkan. Orang Jepang pun mulai untuk menuangkan teh hijau sebagai pengganti air panas dan terciptalah ochazuke

Baca Juga: Antara Teh Hijau dan Matcha, Mana yang Lebih Sehat?

2. Salah satu upaya untuk menghangatkan nasi

ilustrasi nasi (unsplash.com/Chanhee Lee)

Pada zaman Edo, masyarakat Jepang umumnya memasak nasi sekali sehari. Di pagi hari orang Jepang makan nasi hangat. Lalu pada malam hari, sisa nasi dibuat dalam bentuk ochazuke. Ochazuke menjadi makanan yang digemari oleh para pelayan di rumah tangga bangsawan karena ochazuke adalah makanan yang dapat disiapkan dan dimakan tanpa banyak waktu persiapan atau kerumitan.

Seiring berjalannya waktu, saat era kejayaan Edo, muncul tempat makan Chazuke-ya yang mempunyai menu ochazuke dibuka. Melalui tempat makan ini, ochazuke dinikmati sebagai makanan cepat saji bagi masyarakat awam.

Sejak tahun 1950-an muncul ochazuke instan tersedia di supermarket Jepang, membuatnya semakin nyaman untuk disantap. 

3. Dapat menggunakan berbagai macam teh

ilustrasi green tea (unsplash.com/Na visky)

Kuah ochazuke bisa terbuat dari berbagai macam teh seperti sencha, genmaicha (teh hijau dengan brown rice panggang), hojicha (teh hijau panggang), dan bancha. Selain teh hijau, kuah ochazuke bisa terbuat dari dashi kaldu Jepang yang terbuat dari rumput laut kombu, katsuoboshi, jamur shiitake, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut.

Namun, iika memesan ochazuke di restoran di Jepang, alih-alih teh hijau, ochazuke biasanya dihidangkan dengan kuah dashi. Ochazuke yang dibuat dari teh hijau mempunyai rasa cenderung hambar sehingga perlu toping yang bercita rasa gurih dan asin untuk menyeimbangkan rasa ochazuke.

Hal tersebut berbeda dengan ochazuke yang dibuat dengan dashi. Rasa dashi yang sudah umami, membuat ochazuke bisa lebih berasa walaupun dipadukan dengan toping yang sederhana.

4. Dahulu toppingnya berupa acar, sekarang bisa dipadukan dengan aneka topping

ilustrasi dua mangkuk nasi (unsplash.com/charlesdeluvio)

Zaman dulu, acar adalah satu-satunya lauk yang menjadi pendamping ochazuke. Namun, seiring berjalannya waktu, ochazuke dapat dinikmati dengan berbagai toping sesuai dengan lidah dan preferensi rasa bagi penikmatnya. Topping sayur ataupun topping protein bisa ditambahkan ke dalam ochazuke.

Toping protein yang biasa digunakan untuk ochazuke adalah makarel panggang, salmon, sashimi cumi atau gurita, mentaiko, tarako, atau telur dadar. Agar lebih mewah, bisa juga ditambahkan kulit salmon asin, belut panggang, uni (landak laut), atau tsukadani (daging rebus dengan bumbu kecap asin dan mirin). 

Untuk topping sayur, biasanya ditambahkan tsukemono atau acar sayur. Jenis acar yang dapat digunakan adalah takuan (acar lobak), umeboshi (plum asam), rumput laut (wakame) atau nori.

Untuk menambah rasa umami, beberapa rempah-rempah regar Jepang dapat ditambahkan dalam ochazuke, seperti mitsuba (peterseli Jepang), shiso (herba perilla), sayuran mizuna, dan aonegi (daun bawang Jepang). Tambahan jahe, wasabi, dan/atau biji wijen juga dapat menambah kelezatan dari ochazuke. Tenkatsu (remah tempura) atau arare (kerupuk nasi) dapat ditambahkan untuk menambah tekstur yang renyah.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Keliru saat Minum Teh Hijau, Bisa Memicu Penyakit!

Verified Writer

Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya