TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Serba-serbi Lapek Bugis Khas Minang, Kudapan Manis di Tiap Upacara

Pencuci mulut yang kenyal dan manis di aneka upacara adat

lapek bugih (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Familiar dengan kue bugis khas Betawi atau kue mendut dari Jawa Timur yang berupa kue dari beras ketan kenyal dengan isian berupa kelapa bercampur gula merah? Sumatra Barat juga punya makanan serupa bernama lapek bugih. Dari segi bahan, tekstur, dan rasa lapek bugih sama dengan kue bugis atau kue mendut karena semuanya diduga berasal dari satu hidangan yang sama.

Di Ranah Minang, lapek bugih biasa hadir di berbagai upacara adat maupun keagaman. Rasanya yang manis dan gurih memang aman dimakan untuk semua kalangan dan tentunya jadi favorit warga Sumatra Barat.

Kalian suka jajanan tradisional?  Kenalan yuk dengan kue lapek bugih khas Minang ini lewat artikel berikut ini.

1. Terbuat dari ketan, santan, dan kelapa yang manis, gurih, dan legit

ilustrasi kelapa dan tepung beras (freepik.com/Racool_studio)

Lapek bugih adalah kudapan tradisional khas Minang yang masih lestari, khususnya di daerah Pariaman dan Padang Pariaman. Lapek bugih terbuat dari adonan tepung ketan, santan, garam, gula, dan vanili. Ketan yang dipakai bisa ketan putih maupun ketan hitam.

Terdapat isian unti kelapa yang bercampur dengan gula merah di dalam adonan tepung ketan tersebut. Selain unti, isian lapek bugih bisa juga kombinasi kacang tanah dan gula merah.

Adonan lapek bugih tersebut dibentuk menyerupai limas kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Hasil akhir dari lapek bugih ini adalah kudapan bercita rasa manis dan gurih dengan tektur yang kenyal, legit, dan lengket. Hingga sekarang, lapek bugih masih populer di Ranah Minang sebagai hidangan penutup.

Baca Juga: Resep Kue Bugis Ubi Ungu yang Teksurnya Lembut dan Legit

2. Bersaudara dengan kue bugis dan kue mendut

ilustrasi lapek bugih (commons.wikimedia.org/S Kartika)

Lapek bugih merupakan 'saudara' dari kue bugis di Betawi dan mendut di Jawa Timur karena memang punya bahan, tekstur, dan rasa yang sama. Melansir dari sebuah tinjauan artikel bertajukTradisi dan Makna Filosofi Kuliner Minangkabau, lapek bugih berasal dari Bugis, Makassar.

Pada saat Pariaman menjadi pusat pelabuhan, para pedagang dari berbagai wilayah di Nusantara dan mancanegara mengunjungi Pariaman untuk berdagang sumber daya alam. Suatu ketika terdapat orang Bugis di Pariaman yang memperkenalkan kue bugis ini kepada orang Minang.

Dari situlah, kue orang bugis diadaptasi menjadi lapek bugih. Konon, penggunaan lapek bugih di berbagai upacara adat dan upacara keagamaan bermula dari Padang Pariaman.

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya