Makna Tradisi Makan Ikan Bandeng saat Imlek, Rezeki Melimpah!

Tradisi makan ikan bandeng saat Imlek cuma ada di Indonesia

Imlek merupakan salah satu perayaan yang dinanti-nanti bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Momen yang spesial dan penuh pengharapan ini nyatanya memunculkan beragam tradisi yang kaya makna. Salah satu tradisi yang tak terlewatkan adalah konsumsi ikan, khususnya ikan bandeng.

Bukan hanya sekadar makanan, tradisi ini mengandung makna mendalam yang terkait dengan keberuntungan, harapan, dan kehidupan. Jadi penasaran dong mengapa ikan bandeng begitu penting dalam perayaan Imlek? Apa makna di balik tradisi ini? Yuk, simak bersama makna tradisi makan ikan bandeng saat Imlek!

1. Filosofi konsumsi ikan saat Imlek

Makna Tradisi Makan Ikan Bandeng saat Imlek, Rezeki Melimpah!ilustrasi ikan bandeng (vecteezy.com/Lidya Elfa Sari)

Mengonsumsi ikan saat Imlek diyakini membawa berkah dan kemakmuran bagi keluarga yang melakukannya. Dalam bahasa Mandarin, ikan disebut yu atau yoo yang mirip dengan arti kata surplus atau berlimpah. Oleh karena itu, tradisi ini diharapkan dapat membawa kemakmuran dan rejeki yang berlimpah di tahun baru.

Tradisi ini mengandung makna yang dalam, mencerminkan harapan akan kelimpahan dan keberuntungan di tahun yang baru. Bagi masyarakat Tionghoa, ikan bukan hanya menjadi sajian di meja makan, tetapi juga simbol keberuntungan dan kemakmuran. Hal ini tercermin dalam tradisi menyajikan ikan sebagai hidangan utama dalam perayaan Imlek, yang menjadi momen penting untuk bersyukur dan berdoa atas rezeki yang akan datang.

2. Makna khusus ikan bandeng dalam tradisi Imlek

Makna Tradisi Makan Ikan Bandeng saat Imlek, Rezeki Melimpah!ilustrasi ikan bandeng (commons.wikimedia.org/Micluna)

Ikan bandeng memiliki makna khusus dalam tradisi Imlek. Dalam bahasa Tiongkok, ikan bandeng disebut lyú atau lee-yoo yang mirip dengan kata lee yang berarti hadiah. Hal ini membuat masyarakat Tionghoa percaya bahwa ikan bandeng merupakan lambang harapan dan keberuntungan. Di malam perayaan Imlek, keluarga biasanya berkumpul untuk menikmati hidangan ikan bandeng yang telah disajikan.

Selain itu, ikan bandeng juga memiliki filosofi lain yang melambangkan kehidupan manusia yang berliku. Duri-duri yang banyak pada ikan bandeng menggambarkan perjalanan hidup yang penuh rintangan dan kesulitan, namun dengan kesabaran dan ketekunan, hasil yang memuaskan dapat dinikmati. Hal ini juga mengajarkan untuk tidak putus asa dalam menghadapi segala rintangan, seiring dengan harapan akan rezeki yang tak akan pernah habis.

Baca Juga: 7 Kesalahan Mengolah Ikan Bandeng yang Membuatnya Gak Enak Dimakan

3. Uniknya tradisi Imlek di Indonesia dengan makan ikan bandeng

Makna Tradisi Makan Ikan Bandeng saat Imlek, Rezeki Melimpah!ilustrasi ikan bandeng (commons.wikimedia.org/Judgefloro)

Menariknya, tradisi makan ikan bandeng saat Imlek ini hanya ada di Indonesia. Sejarawan J.J. Rizal menyatakan bahwa tradisi ini tidak ditemukan dalam budaya Tionghoa di negara asalnya. Tradisi tersebut menjadi begitu kental di Jakarta, terutama karena akulturasi budaya antara Betawi dan Tionghoa yang telah terjadi sejak abad ke-17. Orang Tionghoa Jakarta, misalnya, mulai mengenal ikan bandeng melalui budaya Betawi.

Di Indonesia, ikan bandeng memiliki peran penting dalam tradisi Imlek. Dalam persiapan perayaan, salah satu tempat yang menjadi sentra penjualan ikan bandeng menjelang perayaan Imlek adalah di Jalan Sulaiman, Rawabelong, Jakarta Barat. Di sini, tradisi menyajikan ikan bandeng sebagai salah satu hidangan utama dalam perayaan Imlek sangat terasa.

Hidangan ini tidak hanya memiliki makna simbolis, tetapi juga menjadi bagian dari menu yang disiapkan dalam tradisi jamuan makan besar ala Cina.

4. Olahan ikan bandeng saat Imlek

Makna Tradisi Makan Ikan Bandeng saat Imlek, Rezeki Melimpah!ilustrasi olahan ikan bandeng (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Selain disajikan utuh, ikan bandeng juga mengalami berbagai olahan lezat saat menyambut perayaan Imlek. Salah satu olahan yang populer adalah pindang bandeng. Dalam buku “Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita”, dijelaskan bahwa pindang bandeng saat Imlek memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera.

Dalam proses pembuatannya, pindang bandeng menggunakan kecap manis yang memberikan warna kuah cokelat kehitaman yang menggiurkan. Tak hanya itu, pindang bandeng juga memiliki rasa pedas, manis, dan gurih yang sempurna, berkat perpaduan rempah-rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, dan lengkuas.

Pindang bandeng saat Imlek menjadi hidangan yang tak hanya enak, tetapi juga sarat makna. Dalam tradisi penyajian jamuan makan besar ala Cina, hidangan ikan seringkali ditempatkan di akhir acara sebagai lambang harapan akan kedatangan rezeki yang berlimpah di tahun yang baru. Dalam tradisi ini, tidak jarang kepala ikan bandeng diarahkan kepada tamu kehormatan sebagai bentuk penghormatan.

Dengan aroma yang menggoda dan rasa yang khas, pindang bandeng saat Imlek menjadi pilihan utama dalam perayaan ini. Dengan begitu, tradisi makan ikan bandeng tidak hanya menjadi bagian dari perayaan, tetapi juga memperkaya keberagaman kuliner Indonesia dengan cita rasa yang lezat dan khas.

Tradisi makan ikan bandeng saat Imlek merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa di Indonesia. Selain memiliki makna filosofis yang dalam, tradisi ini juga memperkaya ragam kuliner Indonesia dengan olahan-olahan ikan bandeng yang lezat. Dengan harapan akan kemakmuran dan keberuntungan, tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia.

 

Baca Juga: 5 Kuliner Legendaris di Glodok yang Cocok Disantap saat Imlek

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya