ilustrasi salami (commons.wikimedia.org/Peachyeung316)
Tak bisa dipungkiri, salami adalah ikon kuliner Eropa, terutama Italia, Jerman, dan Prancis. Setiap wilayah punya jenis salami khas seperti Genoa, Milano, atau Soppressata yang masing-masing punya cita rasa dan teknik pengolahan tersendiri. Keunikan ini menjadikan salami bukan cuma produk makanan, tetapi juga identitas lokal yang diwariskan turun-temurun.
Di dunia modern, salami tetap mempertahankan eksistensinya. Salami hadir di supermarket global, restoran fine dining, hingga makanan cepat saji. Bahkan kini banyak versi halal dan vegetarian yang dikembangkan untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Tapi satu hal yang tetap sama yaitu salami bukan sekadar daging, melainkan hasil perpaduan seni, sains, dan sejarah yang kaya.
Salami mungkin terlihat sederhana di mata awam, tapi di balik irisan daging yang tampak biasa itu, tersembunyi proses panjang dan warisan budaya yang kuat. Dari teknik fermentasi tradisional hingga kehadirannya di meja makan modern, salami adalah contoh sempurna bagaimana makanan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan sekarang.
Referensi:
"Salami". Britannica. Diakses pada Mei 2025.
"What Is Salami?". World Charcuterie Awards. Diakses pada Mei 2025.
"Salami 101". Olli Salumeria. Diakses pada Mei 2025.