Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sous vide steak
ilustrasi sous vide steak (dok.tvN /Bon Appetit, Your Majesty)

Intinya sih...

  • Teknik sous vide menjaga rasa dan kelembapan bahan

  • Peralatan yang tepat menentukan kesempurnaan hasil sous vide

  • Suhu rendah dan waktu lama menghasilkan daging empuk dan juicy

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Drama Bon Appetit, Your Majesty (2025) tidak hanya memikat dengan cerita yang hangat, tetapi juga memanjakan mata lewat tampilan hidangan yang dibuat dengan detail. Salah satu adegan yang jadi sorotan adalah saat Chef Yeon Ji-young menyajikan steak dengan teknik sous vide, yang membuat potongan daging alot menjadi lembut dan juicy. Adegan ini membuat banyak penonton penasaran, karena teknik tersebut jarang digunakan di dapur rumah, meski sudah lama populer di restoran modern.

Sous vide dikenal sebagai metode memasak yang menjaga suhu rendah secara konsisten dan memberi hasil matang merata tanpa merusak tekstur bahan. Popularitasnya makin meningkat karena dianggap sebagai cara praktis untuk mendapatkan hidangan berkualitas restoran di rumah.

Lantas, apa itu teknik sous vide dalam memasak? Berikut lima ulasan menarik tentang teknik sous vide yang ditampilkan di Bon Appetit, Your Majesty dan mengapa cara ini digemari di dunia kuliner.

1. Teknik sous vide menjaga rasa dan kelembapan bahan

ilustrasi sous vide (commons.wikimedia.org/sousvideguy)

Sous vide berasal dari bahasa Prancis yang berarti “dalam vakum”. Pasalnya, proses memasak teknik ini dilakukan dengan membungkus bahan makanan dalam plastik kedap udara sebelum direndam dalam air bersuhu stabil. Metode ini memungkinkan bahan makanan matang perlahan dan merata, tanpa membuat bagian luar terlalu kering atau bagian dalam masih mentah.

Di drakor Bon Appetit, Your Majesty, cara ini dipilih Yeon Ji-young untuk melunakkan daging sapi yang alot sekaligus mempertahankan rasa aslinya. Suhu yang dipakai biasanya rendah, sekitar 49—55 derajat Celsius untuk daging sapi agar seratnya melembut tanpa kehilangan kelembapan.

Keunggulan utama sous vide terletak pada kemampuan menjaga rasa dan tekstur alami bahan. Tidak seperti memanggang atau menggoreng yang sering membuat daging kehilangan cairan, metode ini menghasilkan potongan yang juicy dan empuk. Karena dimasak perlahan, bumbu yang ditambahkan bisa meresap sempurna ke dalam daging. Hasil akhirnya bukan hanya lebih lezat, tetapi juga terlihat lebih menarik dengan warna yang tidak pudar saat disajikan.

2. Peralatan yang tepat menentukan kesempurnaan hasil sous vide

ilustrasi immersion circulator (commons.wikimedia.org/Erikoinentunnus)

Untuk bisa memasak dengan teknik ini, dibutuhkan alat bernama immersion circulator, yaitu mesin yang menjaga suhu air tetap stabil selama proses memasak. Alat ini menjadi kunci keberhasilan, karena sous vide bergantung pada ketepatan suhu. Selain itu, dibutuhkan kantong plastik khusus tahan panas dan bisa disegel rapat agar bahan makanan tidak terkena air secara langsung.

Pemilihan peralatan yang tepat memengaruhi hasil akhir. Jika kantong plastik tidak rapat, air bisa masuk dan merusak tekstur bahan. Termometer dapur juga berguna untuk memastikan suhu air sesuai resep. Sekilas terlihat rumit, tetapi begitu terbiasa, proses memasak dengan sous vide justru terasa lebih mudah dan terkontrol dibandingkan metode konvensional yang berisiko gosong atau tidak matang merata.

3. Suhu rendah dan waktu lama menghasilkan daging empuk dan juicy

ilustrasi sous vide (commons.wikimedia.org/Anova Culinary)

Alasan teknik ini populer karena kemampuannya mengubah daging yang alot menjadi lembut tanpa kehilangan rasa. Suhu rendah yang stabil membantu memecah jaringan ikat daging secara perlahan tanpa merusak seratnya. Di drakor Bon Appetit, Your Majesty, steak yang dihasilkan terlihat juicy dan matang merata, bukti keunggulan metode ini.

Selain membuat daging lebih empuk, proses yang memakan waktu lama juga membantu bumbu meresap sempurna. Aroma bumbu menyatu hingga ke bagian terdalam karena tidak terkena panas tinggi yang bisa merusak rasa. Hasilnya adalah hidangan yang kaya rasa, lezat, dan mempertahankan cita rasa asli bahan tanpa perlu tambahan bumbu berlebihan.

4. Racikan bumbu tradisional Joseon memberi sentuhan istimewa

ilustrasi cheon-ha il-mi (dok. Netflix/Bon Appetit, Your Majesty)

Hal yang membuat adegan sous vide di drama ini unik adalah bumbu tradisional yang digunakan Yeon Ji-young. Ia mencampurkan bubuk teri, udang asin, dan jamur untuk menghadirkan rasa gurih alami yang disebut cheon-ha il-mi, yang berarti “rasa terbaik di bawah langit”. Paduan ini menunjukkan bagaimana teknik modern bisa dikombinasikan dengan cita rasa klasik untuk menghasilkan hidangan yang memikat.

Perpaduan bumbu tradisional dan sous vide membuktikan bahwa teknik memasak modern tidak membatasi kreativitas. Justru, cara ini membuka peluang untuk mengeksplorasi rasa lokal agar tetap otentik. Ini bisa jadi inspirasi bagi pecinta kuliner yang ingin menghadirkan sentuhan khas daerah pada hidangan modern di rumah.

5. Sous vide jadi pilihan populer di dapur restoran dan rumah

ilustrasi sous vide (commons.wikimedia.org/Ted Eytan)

Sous vide kini semakin populer di dunia kuliner karena mampu menghadirkan hidangan dengan kualitas yang konsisten. Banyak restoran menggunakan metode ini untuk memastikan tingkat kematangan steak dan ikan tetap sama di setiap sajian. Ketepatan suhu dan waktu membuat hasilnya sulit ditandingi metode lain.

Bagi pencinta masak di rumah, sous vide membuka peluang menghadirkan cita rasa restoran tanpa perlu keahlian rumit. Walaupun memerlukan waktu lebih lama, hasil yang diperoleh sebanding dengan kesabaran, terutama bagi yang ingin menikmati daging empuk dengan rasa maksimal. Teknik ini juga dianggap lebih sehat karena tidak memerlukan minyak berlebih dan bisa mempertahankan nutrisi alami bahan makanan.

Teknik memasak sous vide yang muncul di drakor Bon Appetit, Your Majesty memperlihatkan bahwa kelezatan hidangan tidak hanya ditentukan oleh bahan berkualitas, tetapi juga cara mengolahnya. Menggabungkan metode modern dengan cita rasa tradisional menjadi bukti bahwa inovasi dalam dunia kuliner selalu memiliki ruang untuk berkembang tanpa melupakan akar budaya makanan. Apa kamu tertarik menjajal teknik memasak satu ini di rumah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team