Ilustrasi bunga sakura (pixabay.com/users/neelam279)
Selain cantik dan menawan, bunga sakura ternyata juga bisa dimakan (edible). Bunga ini sudah sejak lama dimanfaatkan dalam tradisi kuliner tradisional Jepang. Namun, bunga tersebut harus mengalami serangkaian proses, agar aman dikonsumsi. Jika langsung memetik dan menyantapnya dalam konsisi mentah, bunga sakura mengandung zat beracun dan berbahaya untuk tubuh.
Di Jepang, bunga sakura yaezakura menjadi varietas paling umum digunakan untuk campuran makanan atau minuman. Kelopak bunga cukup banyak dan teksturnya tebal, sehingga cocok diolah dan diawetkan.
Biasanya, kelopak bunga sakura direndam di dalam air garam dan umezu atau cuka plum. Metode pengawetan ini disebut sebagai sakurazuke dan konon sudah ada sejak akhir periode Edo (sekitar tahun 1800-an). Proses tersebut meliputi pencucian, pengeringan, dan penggaraman bunga selama sehari penuh.
Melansir Tasting Table, pengawetan ini bertujuan menghasilkan aroma khas, memperpanjang masa simpan, serta mengurangi konsentrasi kumarin (kandungan alami dalam bunga sakura yang berpotensi menimbulkan racun).
Selesai diawetkan, bunga sakura bisa langsung digunakan dalam berbagai sajian khas Jepang. Misalnya seperti sakurayu (teh bunga sakura) dan wagashi (kue tradisional khas Jepang).
Selain bunga, daun sakura juga bisa diawetkan dengan metode yang sama. Daun ini nantinya digunakan sebagai pembungkus sakura mochi.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kalau bunga sakura ini bisa dimakan, tetapi harus melalui proses pengawetan terlebih dahulu. Apakah kamu sudah pernah mencoba olahan bunga sakura? Ceritakan di kolom komentar, yuk!