8 Camilan Unik dari Purbalingga yang Enak dan Ramah untuk Dompetmu

Kacang Mirasa merupakan salah satu oleh-oleh yang paling terkenal dan wajib kamu beli saat di Purbalingga. Kacang yang telah diproduksi sejak 1985 ini menggunakan pasir dalam proses penggorengannya, sehingga menghasilkan tekstur kacang yang sangat renyah dan bisa bertahan dalam 2 bulan.

Oleh-oleh ini juga dapat dengan mudah ditemukan di pusat oleh-oleh maupun toko-toko, terutama di Jalan Letnan Yusuf, Purbalingga. Harganya sekitar Rp 6.000 untuk kemasan ¼ kg, sedangkan untuk kemasan ½ kg dibandrol dengan harga sekitar Rp 12.000

Oleh-oleh ini juga menjadi salah satu cemilan khas Purbalingga yang paling diminati dan mudah ditemukan oleh wisatawan.

Nopia sendiri merupakan sejenis kue kering dengan adonan kulit dari tepung terigu dan isian gula merah ataupun bahan lain yang dipanggang dalam gentong khusus dari tanah liat. Sedangkan mino merupakan nopia dalam ukuran yang lebih kecil. Harganya pun terjangkau yakni sekitar Rp 14.000 per bungkusnya yang berisi 10 buah nopia.

Seperti namanya, camilan ini berupa kacang yang dibungkus menggunakan kulit yang terbuat dari adonan tepung terigu. Kacang yang telah dilapisi adonan kulit tersebut kemudian digoreng dengan minyak yang telah dicampur dengan gula, sehingga rasa dari camilan ini sangat manis dan gurih.

Harganya pun cukup murah, yaitu dibandrol dengan harga sekitar Rp 25.000 per kilonya.

Kue dengan tekstur renyah dan manis ini merupakan kue yang dibuat dari tepung beras ketan, namun dibagian dalamnya kosong, sedangkan di bagian luarnya dilapisi dengan gula merah dan wijen.

Harganya cukup bervariasi sesuai jumlah isi kuenya, yaitu antara Rp 8.000 hingga Rp 20.000

Getuk goreng ini merupakan camilan khas bukan hanya dari Purbalingga namun juga dapat ditemukan di Banyumas. Getuk goreng dibuat dari singkong, gula merah, dan tepung beras yang kemudian dicampur dan digoreng sehingga menghasilkan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Gethuk goreng di Purbalingga dijual dalam wadah bambu yang disebut dengan besek. Harga jualnya pun beragam berdasarkan jumlah isi getuk goreng, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per kotaknya.

Kue dengan bentuk yang unik ini  dibuat dari tepung beras dengan kacang hijau dan gula sebagai isiannya. Dari adonan tersebut kemudian dibuat dalam bentuk pipih dan dilipat menjadi dua dan kemudian digoreng, sehingga dari bahannya hampir sama dengan kue nopia kecuali untuk bentuk dan proses pematangannya saja yang berbeda.

Roti toso ini banyak dijual di toko oleh-oleh secara lusinan dengan harga sekitar Rp 20.000.

Ondol merupakan makanan ringan khas Purbalingga yang dibuat dari parutan adonan singkong yang diberi bumbu dan kemudian digoreng dalam bentuk bulatan-bulatan kecil. Makanan ini juga biasanya terdapat di pasar-pasar tradisional dan menjadi cemilan pagi bagi masyarakat Purbalingga sebelum memulai aktivitasnya.

Harganya di pasar-pasar pun sangat murah, yakni mulai dari Rp 2000 per bungkusnya yang biasanya berisi sekitar 10-20 buah ondol.

Selain gethuk goreng, masyarakat Purbalingga juga menikmati gethuk dengan cara yang unik lainnya, yaitu dengan dibuat keripik.

Sama dengan gethuk goreng, gethuk crispy dibuat dari adonan gethuk yang digiling dan kemudian digoreng dalam potongan tipis-tipis menjadi keripik. Harga gethuk crispy ini bervariasi yang bergantung pada ukurannya, yakni mulai dari Rp 8.500 per bungkusnya.

Nah, itulah 8 camilan khas dari Purbalingga yang wajib kamu coba. Selain rasanya yang mantap, dompet pun dijamin aman.