5 Cara Simpan Martabak Telur agar Renyahnya Tahan Sampai Esok Hari

- Dinginkan martabak sebelum disimpan untuk menjaga tekstur kering dan renyahnya.
- Bungkus martabak dengan kertas minyak agar tidak berminyak berlebihan dan tetap renyah.
- Simpan di kulkas, bukan di freezer, lalu panaskan ulang dengan oven atau air fryer saat ingin disantap lagi.
Martabak telur memang selalu jadi favorit, apalagi jika disantap hangat dengan sambal atau acar. Namun, sering kali martabak yang disimpan untuk besok jadi lembek, berminyak, dan kehilangan kerenyahannya. Kamu pasti penasaran, bagaimana, sih, cara menyimpannya supaya tetap enak seperti baru matang?
Tenang, ada beberapa trik sederhana yang bisa kamu coba di rumah agar martabak telur tetap renyah meski disimpan semalaman. Yuk, simak lima cara berikut ini agar martabak telur milikmu tetap lezat dan menggoda sampai keesokan hari.
1. Dinginkan martabak sebelum disimpan

Setelah martabak selesai digoreng, biarkan martabak benar-benar dingin di suhu ruang sebelum disimpan. Langkah ini penting agar uap panas tidak terperangkap dan membuat kulit martabak lembek. Pastikan martabak tidak langsung ditutup atau dibungkus saat masih hangat.
Biarkan martabak di rak pendingin atau di atas piring tanpa ditutup sekitar 20–30 menit. Setelah suhu martabak turun, barulah simpan sesuai langkah berikutnya. Dengan begitu, teksturnya tetap kering dan renyah.
2. Bungkus martabak dengan kertas minyak

Gunakan kertas minyak atau kertas roti untuk membungkus martabak sebelum disimpan. Kertas ini membantu menyerap sisa minyak dan mengurangi kelembapan yang membuat martabak cepat lembek. Hindari membungkus martabak dengan plastik karena akan menahan uap dan membuat martabak basah.
Potong martabak sesuai ukuran atau biarkan utuh, lalu bungkus satu per satu. Cara ini juga memudahkanmu saat ingin memanaskan martabak kembali tanpa harus membuka semua bungkus. Hasilnya, martabak tetap terasa renyah dan tidak berminyak berlebihan.
3. Simpan di kulkas, bukan di freezer

Jika ingin menyimpan martabak lebih dari beberapa jam, letakkan martabak di kulkas. Suhu dingin kulkas membantu memperlambat pertumbuhan bakteri tanpa mengubah tekstur kulit martabak terlalu drastis. Jangan langsung meletakkan martabak di freezer karena bisa membuat kulitnya pecah saat dipanaskan kembali.
Tempatkan martabak yang sudah dibungkus kertas minyak ke dalam wadah kedap udara atau kotak makan. Pastikan juga kotak tertutup rapat agar aroma makanan lain di kulkas tidak menempel ke martabak. Saat akan dimakan, tinggal panaskan sebentar untuk mengembalikan kerenyahannya.
4. Panaskan ulang dengan oven atau air fryer

Ketika ingin menyantap martabak lagi, hindari memanaskannya dengan microwave. Microwave cenderung membuat martabak jadi lembek karena uap air yang terperangkap. Sebaiknya gunakan oven atau air fryer untuk memanaskan martabak agar kembali renyah.
Panaskan oven atau air fryer sekitar 5–10 menit dengan suhu 180°C. Suhu ini cukup untuk membuat kulit martabak kering dan renyah tanpa membuat isinya gosong. Dengan cara ini, martabak akan terasa seperti baru digoreng.
5. Taburkan tepung roti sebelum memanaskan

Untuk hasil ekstra renyah, taburkan sedikit tepung roti atau bread crumbs di permukaan martabak sebelum dipanaskan. Tepung roti akan menyerap sisa minyak dan menciptakan lapisan kering yang gurih. Kamu bisa menambahkan sedikit minyak sebelum memanaskan agar tepung roti menempel sempurna.
Pastikan untuk menaburkan tepung roti secara merata di kedua sisi martabak. Setelah itu, panaskan martabak di oven atau air fryer seperti biasa. Dijamin, kerenyahan martabak akan kembali terasa menggoda.
Sekarang kamu sudah tahu rahasia menyimpan martabak telur agar tetap renyah sampai keesokan hari. Selamat mencoba!